Banyuwangi, (AntaraKL) - Manajemen AirAsia menyatakan siap membuka penerbangan langsung Kuala Lumpur, Malaysia ke Banyuwangi, Jawa Timur, dan sebaliknya.
"Kami akan kirim tim lanjutan untuk membahas rencana pengembangan Bandara Banyuwangi. Jika infrastrukturnya sudah siap jadi bandara intetnasional, kami siap buka penerbangan Kuala Lumpur-Banyuwangi. Kami mau menarik pelancong dari Australia dan China karena Kuala Lumpur itu hub terbesar AirAsia," kata Executive Chairman AirAsia Berhad Datuk Kamarudin Meranun saat mengunjungi Bandara Banyuwangi, Kamis.
Saat mengunjungi bandara berkonsep hijau pertama di Indonesia itu, Datuk Kamarudin mengatakan kedatangannya untuk melihat langsung perkembangan Bandara Banyuwangi dalam rangka pengembangan bisnis.
Dia datang ke kabupaten berjuluk "The Sunrise van Java" itu didampingi CEO AirAsia CEO AirAsia Indonesia Dendi Kurniawan, sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang sedang mengikuti acara di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional di Jakarta, ikut dalam perbincangan melalui telekonferensi.
"Saya kaget melihat Banyuwangi, sangat potensial. Ada 77 atraksi pariwisata sepanjang tahun, juga tujuan wisata menarik. Saya mengapresiasi semua pihak yang membuat daerah ini berkembang. Kami menjajaki membuka bisnis di Banyuwangi," ujar salah seorang pengusaha terkaya di Malaysia menurut Majalah Forbes tersebut dalam keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi.
Kamarudin menjelaskan, kedatangannya ke Banyuwangi menindaklanjuti pembicaraan dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, beberapa waktu lalu.
"Memang saya ke sini setelah bertemu dengan Pak Luhut untuk mengembangkan daerah pariwisata baru, selain Bali dan Jakarta. Lawatan hari ini untuk melakukan kajian tentang Banyuwangi dan bandaranya," tutur Datuk Kamarudin.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi rencana AirAsia membuka bisnis di Banyuwangi.
"Semua warga di Banyuwangi berkomitmen mengembangkan pariwisata di sini. Selain itu, di Banyuwangi juga akan dibangun pabrik kereta api milik pemerintah. Juga telah ada pabrik gula nasional serta pembangunan marina internasional," ujar Anas.
GM Angkasa Pura II Banyuwangi Anton Martalius menambahkan bahwa progress bandara di Banyuwangi terbilang pesat.
Pada 2017, jumlah penumpang mencapai 188.949 orang, atau melonjak 67 persen dibandingkan 2016 sebanyak 113.153 penumpang. Dalam periode Januari-Maret 2018, jumlah penumpang melonjak 143 persen dibanding periode Januari-Maret 2017.
"Untuk 'aircraft movement' terjadi peningkatan 103 persen," ucap Anton.
Infrastruktur Bandara Banyuwangi juga akan terus dikembangkan. Apalagi, Banyuwangi bakal menjadi bandara penyangga pertemuan IMF-World Bank di Bali pada Oktober mendatang. Landas pacu dalam proses diperpanjang menjadi 2.600 meter dengan ketebalan PCN 56. Adapun apron menjadi 18.000 m2.
"Untuk pesawat Air Asia yang menggunakan Airbus A-320 sudah bisa mendarat di sini. Intinya, kita siap," ucap Anton.
AirAsia siap buka penerbangan Kuala Lumpur - Banyuwangi
"Memang saya ke sini setelah bertemu dengan Pak Luhut untuk mengembangkan daerah pariwisata baru, selain Bali dan Jakarta. Lawatan hari ini untuk melakukan kajian tentang Banyuwangi dan bandaranya," tutur Datuk Kamarudin.