Film Engeline harus mengkampanyekan anti-kekerasan

id Film Engeline harus mengkampanyekan anti-kekerasan

Film Engeline harus mengkampanyekan anti-kekerasan

Seto Mulyadi atau biasa dikenal sebagai Kak Seto (ANTARA FOTO/Teresia May)

Jakarta (AntaraKL) - Psikolog sekaligus pemerhati anak Seto Mulyadi mengatakan film kisah hidup Engeline harus mengkampanyekan anti-kekerasan pada anak daripada sekadar komersialisasi.

"Mohon film ini menjadi kampanye stop kekerasan anak, bukan sekadar mengkomersialkan peristiwa itu. Film juga menjadi tombak bahwa kekerasan yang dilakukan ibu Engeline adalah tindakan yang tidak dibenarkan," kata pria yang akrab disapa Kak Seto itu usai pemutaran film Ayu Anak Titipan Surga di Jakarta, Kamis.

Seto yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) itu mengatakan anak-anak bisa menjadi salah satu target penonton film ini.

Oleh karenanya, film harus menekankan bahwa tindakan kekerasan pada anak harus dihentikan.

Selain itu, adegan film harus digarap sedemikian rupa sehingga anak tidak tergerak melakukan kekerasan.

"Penampilannya jangan vulgar sehingga anak jadi tergerak ketika nanti dewasa tidak akan melakukan kekerasan terhadap anak-anaknya," kata Seto.

Ia menegaskan sebelum film digarap dan dirilis, rumah produksi harus mendapat izin dari keluarga dan meminta pendapat terlebih dahulu dari para aktivis perlindungan anak.

Dosen Universitas Guna Dharma itu juga mengatakan pembuatan film Engline terkesan terburu-buru dan menyarankan agar pihak PH menunggu proses persidangan berakhir.

Menurut dia, Kasus Engeline ini salah satu dari sekian kasus yang belum tuntas untuk membela hak anak. "Saya mengharapkan hasil sidang nanti memberi dapat memberi perlindungan terhadap anak dalam bidang hukum dan hak asasinya," katanya.