Dua orang positif COVID-19 di tanah air sembuh

id Achmad yurianto,positif covid-19,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Dua orang positif COVID-19 di tanah air sembuh

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Jakarta, Selasa (10/3/2020). (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga)

Jakarta (ANTARA) - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona (COVID-19) Achmad Yurianto menyampaikan beberapa perkembangan baik dari 19 kasus positif COVID-19 di Tanah Air, yakni berkurangnya kasus seiring dengan pulihnya dua orang yang selama ini positif..

"Untuk kasus 01 sampai 19, ada beberapa hal membahagiakan," kata Yurianto dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa.

Yurianto mengatakan salah satu kabar membahagiakan adalah kasus 06, yakni seorang kru kapal Diamond Princess yang sebelumnya divonis positif terjangkit COVID-19, dan dirawat di RS Persahabatan, pada hari kelima pemeriksaan sudah menunjukkan hasil negatif.

Tim kesehatan masih menunggu pemeriksaan lanjutan dua hari yang akan datang. Apabila tetap positif maka yang bersangkutan akan dipersilakan keluar dari rumah sakit.

Namun, setelah keluar dari RS, yang bersangkutan harus melakukan isolasi diri atau menahan diri untuk tidak melakukan kontak dekat dengan siapapun sementara.

"Bukan berarti tidak boleh kontak dengan siapapun Boleh, tapi ditahan. Artinya dia harus menggunakan masker dan berusaha pada posisi setidaknya dua meter, kalau kita bicara self isolated," ujar Yurianto.

Kru kapal Diamond Princess tersebut juga harus melakukan pengawasan diri jika merasa ada keluhan panas, batuk atau sesak nafas kembali, maka harus melaporkan kepada petugas kesehatan.

Kemudian kabar baik lainnya, terdapat juga satu kasus yang juga negatif pada hari ketiga perawatan. Yurianto mengatakan kasus tersebut merupakan kasus nomor 14.

Dia menyampaikan setelah dilakukan penelusuran, kasus 14 sudah sakit selama tiga hari di rumah sebelum dirawat di RS.

Selama sakit tiga hari di rumah, yang bersangkutan merasa hanya influenza biasa, sehingga melakukan pengobatan sendiri. Baru pada hari ketiga setelahnya yang bersangkutan melaporkan ke rumah sakit.

"Untuk kasus 14 ini kita lakukan tracing, karena sudah dua tiga hari di rumah dalam keadaan sakit," kata Yurianto.

Selebihnya, yakni kasus 08 yang sebelumnya harus menggunakan selang ETT dan ventilator, kini sudah dilepas. Kasus 08 hanya perlu menggunakan sungkup oksigen.

"Secara keseluruhan perkembangan semakin bagus. Kasus-kasus lain tidak ada laporan khusus," ujar Yurianto.

Hanya saja, kata dia, tim kesehatan masih menunggu perkembangan kasus 01, yang hingga hari ke tujuh masih positif. Menurut Yurianto, kondisi fisik kasus 01 sudah bagus, namun yang bersangkutan agak tertekan dengan publikasi sebelumnya.

"Karena publikasi itu masih menghantui dia. (Dia memikirkan) ketika pulang dia diterima tetangga dan lingkungan seperti apa," kata Yurianto.

Khusus untuk kasus 01, tim kesehatan turut melakukan intervensi secara psikologis guna segera memulihkan psikologis yang bersangkutan.*