Pamekasan (AntaraKL) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mengkaji potensi pengembangan wisata alam di sejumlah desa di wilayah itu, guna meningkatkan pendapatan dana desa, serta untuk pengembangan objek wisata desa.
Menurut Bupati Pamekasan Achmad Syafii, ada beberapa desa di Pamekasan yang memiliki potensi wisata alam yang bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata. Antara lain di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Desa Montok, Kecamatan Larangan, dan Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu.
"Desa lainnya yang juga potensial dikembangkan untuk menjadi objek wisata adalah Puncak Bukit Brukoh, di Desa Bajang, Kecamatan Pakong," katanya di Pamekasan, Jumat.
Potensi wisata di Desa Montok, Kecamatan Larangan serta di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu adalah wisata pantai, sedangkan di Desa Larangan Tokol, yakni wisata alam, berupa Api Tak Kunjung.
Sedangkan di Bukit Brukoh, Desa Bajang, Kecamatan Pakong, wisata alam yang bisa dikembangkan adalah wisata outbond, dengan pemandangan indah di bukit.
"Disini memang sudah dikenal sebagai objek wisata oleh masyarakat Pamekasan. Hanya saja belum dikelola secara maksimal," kata Kepala Desa Bajang Moh Mokri.
Desa lain yang berpotensi dikembangkan menjadi desa wisata, menurut Bupati Achmad Syafii ialah Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar.
Di desa itu ditemukan gua batu akik oleh warga setempat belum lama ini, dan sampai sekarang masih banyak pengunjung yang berdatangan ke lokasi penemuan batu akik itu.
"Makanya kami meminta dinas terkait untuk melakukan kajian, terutama terkait perioritas pengembangan," katanya.
Bupati menginginkan, pengembangan potensi objek wisata yang ada di sejumlah desa di Pamekasan itu, dari masyarakat, melalui kelompok sadar wisata (pokdarwis).
"Sebab, dengan cara seperti itu, maka masyarakat akan merasa ikut bertanggung jawab atas kelestarian objek wisata yang ada di desanya dan merasa ikut memiliki," terang Bupati Achmad Syafii.