Kuala Lumpur (ANTARA) - Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Agung Danarto, MAg menyebutkan aset tanah yang dimiliki organisasi itu mencapai tidak kurang dari 21 juta meter persegi.
"Saya percaya tidak kurang dari jumlah tersebut. Suatu jumlah yang banyak. Ada yang sudah dimanfaatkan dan 50 persen belum dimanfaatkan," ujar Agung saat Webinar Refleksi Akhir Tahun Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia – PCIM Taiwan mengenai “Nilai Strategis Big Data bagi Persyarikatan Muhammadiyah”, diikuti dari Kualalumpur, Minggu.
Diskusi menampilkan Agung Danarto dan Drs. M Agus Samsudin, MM (Ketua MPKU PP Muhammadiyah) sebagai pemantik.
Sedangkan sebagai pembicara Dr. Sukadiono, MM (Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya), Dr. Sonny Zulhuda (Ketua PCIM Malaysia dan Dosen IIU Malaysia), Reza Ismail (Founder/CTO LedgerX International – Chulia Group) dan Andi Azhar, MBA (Ketua PCIM Taiwan, Kandidat Doktor di Asia University Taiwan) sedangkan moderator Ahmad Shidqi (MPIH PCIM Malaysia).
"Dulu saya mengira tanah wakaf yang belum dimanfaatkan ukurannya kecil-kecil ternyata setelah saya di PP tidak semuanya kecil, yang hektaran juga tidak sedikit, 9.000 meter di daerah cukup strategis," katanya.
Pada kesempatan tersebut Agung menjelaskan Muhammadiyah sudah mendirikan Pusat Syiar Digital Muhammadiyah, website jejaring Muhammadiyah dan analisis media sosial.
"Program ini sudah jalan tetapi untuk big data Walaupun sudah dicanangkan dan penanggung jawab ada sampai saat ini big data belum jalan. Barangkali kalau di Muhammadiyah kalau tidak langsung dimanfaatkan data yang sifatnya murni terkadang semangat mencarinya susah sehingga perlu dipaksa bahwa big data sangat penting," katanya.
Dia mengatakan Muhammadiyah sebenarnya merupakan asosiasi puluhan ribu LSM yang semua bergerak secara semi otonom.
"Secara struktural Muhammadiyah saat ini memiliki 13.693 Pimpinan Ranting, 4.850 Pimpinan Cabang, dan 461 Pimpinan Daerah. Dalam struktur tersebut ada Organisasi Otonom (Ortom), belum lagi ada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang tersebar di berbagai daerah hingga pelosok," katanya.
Dia mengatakan masing-masing entitas berjalan secara otonom, inisiatif sendiri dan membiayai sendiri sehingga big data penting.
"Ini sesuatu yang besar tetapi belum optimal. Dari entitas besar ini hanya masing-masing lidi untuk membersihkan halaman, walaupun lidi banyak tetapi tidak efektif bersihkan halaman. Yang dibutuhkan bagaimana lidi banyak dijadikan ikatan yang kemudian dipakai menyapu halaman. Ini perlu dukungan big data," katanya.
Berita Terkait
PP Muhammadiyah: Bulan Ramadhan menjadi momen redam konflik pasca-Pemilu
11 March 2024 17:29 Wib
NU dan Muhammadiyah: Suara yang ingin pemilu jujur dan adil harus diapresiasi
10 February 2024 9:40 Wib
Wapres sebut NU dan Muhammadiyah jadi penerima pertama Zayed Award di Asia
04 February 2024 18:41 Wib
Muhammadiyah di Malaysia kukuhkan kepengurusan PRIM-PRIA Kepong
07 January 2024 14:59 Wib
Muhammadiyah harap ANTARA menjadi aktor yang mencerahkan bangsa
13 December 2023 8:44 Wib
ANTARA dan SB Muhammadiyah Kampung Baru adakan nobar film Laskar Pelangi
05 December 2023 13:00 Wib
KJRI Johor Bahru dan Muhammadiyah Jatim kerja sama beri beasiswa repatriasi anak pekerja migran
24 October 2023 12:59 Wib
Muhammadiyah ungkap tiga dimensi cinta yang dibawa ke Malaysia
25 September 2023 8:51 Wib