Kuala Lumpur (ANTARA) - Petugas dengan baju Muslim panjang hingga lutut berdiri di pintu masuk pintu utama Surau Ar Rahman mengawasi satu per satu jamaah shalat tarawih yang masuk ke ruang utama ber-AC di komplek gedung World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur.
"Membawa sajadah tidak ?," tanyanya kepada seorang jamaah yang nampak tidak membawa sajadah tersebut. "Kalau tidak membawa bisa pinjam di belakang," katanya sembari minta tolong takmir masjid untuk mengambilkannya.
Di ruangan tersebut sebenarnya sudah ada karpet tebal yang lembut untuk ibadah Ramadhan tersebut namun Majelis Keselamatan Negara (MKN) meminta agar jamaah membawa sajadah sendiri-sendiri dari rumah untuk mencegah penularan COVID-19.
Peraturan ini sudah lama diterapkan semenjak negara ini menerapkan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) Maret 2020 lalu. Demikian pula jamaah shalat tetap diwajibkan memakai masker.
Pada ruangan yang diatur berjarak untuk shalat yang memuat sekitar tujuh baris tersebut cara duduk jamaah juga tidak boleh berdempetan namun dibuat jarak fisik dan diberi tanda dengan menggunakan plester pada alas karpet tersebut.
Surau Ar Rahman terletak di lantai dua gedung Putra World Trade Center (PWTC) yang kini berubah menjadi WTC.
Tempat ini menyatu dengan Gedung United Malay National Organization (UMNO) karena itu petinggi-petinggi partai ini sering shalat di situ termasuk mantan Perdana Menteri Najib Razak dan Presiden partai Ahmad Zahid Hamidi.
Terawih di tempat ini sebanyak 13 rakaat termasuk shalat witir dan tidak diselingi khotbah seperti di tanah air.
Seperti halnya di tempat lain di Malaysia, memasuki gedung WTC dijaga petugas keamanan yang meminta pengunjung memindai kode batang melalui aplikasi MySejahtera dalam ponsel kemudian melakukan pengukuran suhu yang dipasang berdiri setinggi manusia.
Hidangan
Bila hari normal di tempat ini selalu disediakan hidangan makanan dan minuman yang bisa dimakan usai terawih namun hingga hari kelima terawih saat pandemi ini tidak disediakan makanan dan minuman,.
Sedangkan pada hari biasa surau tersebut juga masjid dan surau lainnya di Malaysia biasa menyediakan buah-buahan untuk jamaah shalat Jumat.
Pada hari kelima puasa salah satu sudut lantai satu WTC dipenuhi peserta buka bersama keluarga yang membuat suasana menjadi ramai dan semarak lalu lalang manusia.
Untuk masuk ke lokasi ini peserta harus memindai barcode lagi dan melakukan pengukuran suhu kendati saat masuk ke WTC sudah melakukan tindakan serupa. Petugas yang siaga di pintu masuk akan mengingatkan mereka yang tidak melakukan prosedur tersebut.
Promosi tradisi rutin tahunan ini jauh-jauh hari sudah dipasang pengumumannya di depan Restoran River Side yang berada di lantai satu juga dan melalui media sosial mereka.
Mereka menawarkan paket makanan beraneka ragam mulai dari RM45 nett hingga RM70 nett dan RM80 nett atau antara Rp158 ribu hingga Rp281 ribu.
Sejumlah warga keturunan Melayu berfoto bersama dengan sejumlah warga keturunan China dan India yang nampak diundang khusus berbuka bersama di lokasi tersebut.
Alunan musik terdengar mengiringi mereka menyantap paket-paket aneka hidangan yang disajikan.
Buka bersama di Kuala Lumpur pukul 07:21 malam sedangkan Isya pukul 08:31 malam namun aktivitas buka bersama ini tidak berhenti saat tarawih bahkan saat jamaah tarawih dari lantai dua selesai masih berlangsung dan nampak ramai.
Tadarus
Sejumlah komunitas Indonesia yang berada di Malaysia selain ikut tarawih berbaur dengan warga Malaysia juga ada yang melakukan tarawih sendiri.
Lokasi favorit tarawih bagi warga Indonesia selain surau WTC adalah Masjid Negara, Masjid Wilayah dan Masjid Kampung Baru.
Sedangkan tarawih komunitas Indonesia di antaranya bisa ditemui di sejumlah ranting jamaah Muhammadiyah Malaysia dan di Sekretariat Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia (AOMI) di Malaysia di Jalan Ampang, Kuala Lumpur.
Jamaah Muhammadiyah melakukan tarawih di Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRIM) Kampung Baru yang mempunyai dua lokasi di Jalan Raja Alang yang pada hari biasa dipakai Sanggar Bimbingan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Taman Pendidikan Al Quran (TPA).
Selain itu mereka juga melakukan tarawih di Ranting Kepong, Batu Kentomen dan di Ranting Klang Lama.
Sejumlah Ormas Indonesia melakukan tarawih di sekretariat AOMI disela-sela aktivitasnya mendampingi program rekalibrasi pemulangan para pekerja migran nonprosedural kembali ke tanah air.
Usai tarawih mereka melakukan tadarus Al Quran sedangkan sekretariat AOMI biasa melakukan Yasinan atau membaca Surat Yasin pada malam Jumat.
"Pada Ramadhan ini selain pembagian bubur lambok biasa kami isi dengan tadarus Al Quran usai tarawih," ujar takmir atau Ahli Jawatan Kuasa (AJK) Masjid Kampung Baru keturunan Aceh, Datuk Mansyur Usman.