Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat penambahan 2.587 kasus lokal baru dan 209 kasus impor COVID-19 pada Kamis (23/6), pukul 23.59 waktu setempat.
Berdasarkan data terbaru dari portal CovidNow milik Kementerian Kesehatan Malaysia yang diakses dari Kuala Lumpur, Jumat, terdapat penambahan 292 kasus aktif COVID-19 di Malaysia sehingga total kasus aktif menjadi 27.318 di mana 96,1 persen atau 26.253 pasien menjalani karantina rumah.
Sebanyak 18 pasien atau 0,1 persen menjalani perawatan di Pusat Karantina dan Perawatan Berisiko Rendah (PKRC), 1.009 orang atau 3,7 persen menjalani perawatan di rumah sakit, 17 orang menjalani perawatan di fasilitas Intensive Care Units (ICU) tanpa ventilator, sedangkan 21 pasien lain berada di ICU dengan ventilator.
Pada hari yang sama, sebanyak 2.503 orang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Sehingga akumulasi lokal kasus di Malaysia tercatat mencapai 4.512.318, sedangkan kasus impor mencapai 37.529.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan gelombang baru infeksi COVID-19 di negara tersebut diperkirakan akan terjadi lebih awal dari yang diperkirakan dalam dua hingga tiga bulan ke depan berdasarkan peningkatan kasus harian.
Khairy seperti dikutip Bernama, Kamis mengatakan, bagaimanapun Malaysia siap untuk gelombang baru dan menekankan bahwa pernyataannya tidak menyebabkan kepanikan di kalangan warga Malaysia tetapi berfungsi sebagai tindakan pencegahan untuk mengendalikan transisi ke fase endemik.
"Saya pikir mungkin gelombangnya akan lebih awal dari prediksi kita saat ini. Misalnya, kasus hari ini (Kamis, 23/6) melampaui 2.700, sebelumnya kita berada di level 1.000 hingga 2.000 kasus tetapi telah melampaui 2.000 kasus dalam dua tau tiga hari terakhir," ujar dia.
Selain dari kasus yang meningkat dengan dua klaster baru dan semua negara bagian telah menunjukkan peningkatan kasus, kecuali di Selangor, Johor, Kedah, Terengganu dan wilayah federal yang semuanya telah mencatatkan sedikit penurunan.
Ia sekali lagi mendesak mereka yang berusia 60 tahun ke atas mengambil suntikan vaksin penguat atau booster COVID-19 sebagai tindakan pencegahan terhadap gelombang berikutnya, yang diprediksi akan datang dalam dua atau tiga bulan ke depan.
Meski Malaysia sedang memasuki tahap transisi, ia mengatakan COVID-19 belum berakhir. Itu yang harus dihadapi, sehingga melakukan langkah preventif untuk menjaga kesehatan masyarakat harus dilakukan.
Baca juga: Pemerintah Malaysia alokasikan tambahan bantuan tunai untuk Bantuan Keluarga Malaysia
Baca juga: KBRI Kuala Lumpur aktifkan lagi layanan jemput bola untuk WNI di Malaysia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kasus baru COVID-19 Malaysia lampaui 2.700 pada Kamis
Berita Terkait
Korea Selatan bisa capai puncak gelombang baru COVID-19 pada akhir Agustus
13 August 2024 13:43 Wib
Indonesia juara Piala AFF U-19 setelah tumbangkan Thailand 1-0
29 July 2024 21:34 Wib
Jadwal perebutan tempat ketiga dan final Piala AFF U-19 2024
29 July 2024 5:19 Wib
Gol Alfharezzi Buffon antar Indonesia ke final Piala AFF U-19
27 July 2024 21:54 Wib
Thailand melaju ke final AFF U-19 usai kalahkan Australia 1-0
27 July 2024 18:43 Wib
Jepang mengalami lonjakan kasus COVID-19
27 July 2024 11:48 Wib
Timnas Malaysia U-19 menumbangkan Singapura 6-0
23 July 2024 4:25 Wib
Timnas Indonesia U-19 taklukkan Filipina 6-0
18 July 2024 2:07 Wib