"Saya akan merekomendasikan Labuan Bajo sebagai tempat pariwisata kepada komunitas global. Tempat yang indah," demikian diutarakan Jong Hyun Choi, Kepala Delegasi Republik Korea pada Sherpa G20.
Ia merasa keindahan alam Labuan Bajo telah menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Menyaksikan pemandangan seindah itu adalah pengalaman terbaik dirinya selama perjalanan karir menghadiri rangkaian kegiatan pertemuan G20 di berbagai negara.
Baca juga: Indonesia sisipkan isu "food insecurity" pada FMCBG FCBD ke-3
Bagi Spouse Delegate United Nations (UN), Romea Navid Hanif, dirinya telah terhipnotis oleh keindahan alam Labuan Bajo. Ia pun mengutarakan niatnya ketika suaminya pensiun, ia ingin membawa keluargnya untuk berpindah ke Indonesia dan tinggal di Labuan Bajo.
Salah satu produk budaya lokal juga membuat Romea terkesan yaitu kain tenun ikat yang membuatnya ingin mempelajari budaya masyarakat Nusa Tenggara Timur agar bisa memahami secara utuh.
"Saya ingin mempelajari lebih dalam lagi kebudayaan di sini untuk memahami beragam filosofi yang terkandung di dalamnya," katanya.
Labuan Bajo, kota kecil di Tanah Flores yang saat ini terus didandani Pemerintah Indonesia telah berhasil memukau masyarakat dunia di Sherpa G20. Pesonanya adalah kekayaan yang harus terus dirawat agar tidak memudar dan tetap menjadi daya tarik bagi setiap insan untuk datang menyapanya.
Baca juga: Sasando diperkenalkan dalam Sherpa G20 di Labuan Bajo
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketika pesona Labuan Bajo jadi suguhan terindah di Sherpa G20