Selain bantuan untuk rumah sakit Yerusalem Timur, ia akan mengumumkan langkah-langkah untuk meningkatkan jaringan telekomunikasi di Tepi Barat dan Gaza ke standar 4G pada akhir 2023, serta langkah-langkah lain untuk memudahkan perjalanan antara Tepi Barat dan negara tetangga Yordania.
Akan ada paket dana terpisah 201 juta dolar AS (sekitar Rp3 triliun) yang disediakan melalui badan bantuan PBB UNRWA untuk membantu pengungsi Palestina.
Sementara itu, Abbas mengatakan prospek solusi dua negara, yaitu sebuah mekanisme yang didorong oleh AS dan PBB untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, mengalami kemunduran dan peluangnya "mungkin tidak bertahan lama".
"Bukankah sudah waktunya pendudukan ini berakhir?" kata Abbas.
Dia mengulangi tuntutan agar AS membuka konsulat di Yerusalem Timur, yang diinginkan Palestina sebagai ibu kota negara merdeka di masa depan, serta menghapus Organisasi Pembebasan Palestina dari daftar kelompok teroris dan mengizinkannya untuk membuka kembali kantor di Washington.
Abbas juga meminta dukungan AS untuk mengadili para pembunuh jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, seorang warga negara Palestina-Amerika yang terbunuh dalam serangan Israel di Kota Jenin di Tepi Barat.
Sebelum kunjungannya, para pemimpin Palestina menuduh Biden memprioritaskan integrasi Israel ke dalam pengaturan keamanan regional dengan negara-negara Arab di atas kepentingan mereka, termasuk penentuan nasib sendiri dan melanjutkan pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat, yang diduduki setelah perang pada tahun 1967.
Sumber: Reuters
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Biden berjanji lanjutkan upaya perdamaian Israel-Palestina