Peresmian Bandara Komodo ditandai dengan pemukulan gendang oleh Presiden Joko Widodo. Presiden kemudian membubuhkan tanda tangan pada prasasti sebagai bukti peresmian perluasan bandara.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam laporannya menjelaskan progres pengerjaan pengembangan Bandara Internasional Komodo menempati lebih dari 115 hektare. Namun, bandara yang merupakan gerbang transportasi udara Pulau Flores itu kini masih melayani pesawat jenis narrow body.
Guna mendukung 10 destinasi wisata Bali Baru, Kemenhub pun melakukan pengembangan Bandara Internasional Komodo melalui perluasan fasilitas bandara secara konsisten.
Baca juga: Ketika pesona Labuan Bajo menjadi suguhan terindah di Sherpa G20
Budi Karya mengatakan jika ada tambahan landasan pacu 100 meter, maka Bandara Internasional Komodo bisa melayani penerbangan 10 jam yang memungkinkan pesawat jenis wide body. Secara konsisten, Kemenhub melakukan perluasan 15.000 meter persegi dengan memberikan sentuhan tradisional dan modern berupa motif Songke Mata Manuk.
"Pengembangan ini masih gunakan APBN. Kami harapkan investor lain untuk kembangkan agar bandara ini lebih baik dan kompetitif," ujarnya.
Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan tersebut ialah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muldjono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.
Baca juga: CPOPC manfaatkan presidensi RI di G20 untuk kampanye sawit berkelanjutan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi resmikan perluasan Bandara Komodo Labuan Bajo