Indonesia dorong peningkatan transparansi pajak antarnegara dalam Forum G20
Sistem perpajakan internasional yang adil dan transparan menjadi penting untuk mengatasi penggelapan dan penghindaran pajak, mencegah transfer pricing dan mendorong kebijakan perpajakan nasional yang kondusif
"Hal ini menunjukkan keseriusan semua pihak untuk mendorong transparansi pajak. Sayangnya, partisipasi dan kapasitas negara-negara Asia dalam upaya multilateral untuk transparansi pajak ini belum merata. Baru 11 negara di Asia yang berkomitmen meningkatkan transparansi pajak melalui penandatanganan Deklarasi Bali 14 Juli 2022," tambahnya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menikmati manfaat transparansi pajak, salah satunya lewat pemetaan potensi penghasilan senilai Rp683 triliun yang berupa dividen, bunga, penjualan, dan penghasilan lain.
Indonesia juga diuntungkan dengan transparansi pajak, yakni mempersempit ruang gerak aktivitas penghindaran pajak antarnegara yang mendorong terciptanya kepatuhan wajib pajak, serta penerimaan pajak secara optimal sebagai sumber pembiayaan pembangunan.
Baca juga: Ketika pesona Labuan Bajo menjadi suguhan terindah di Sherpa G20
Selain itu penerimaan pajak secara optimal juga menjadikan pajak sebagai instrumen untuk menggenjot iklim usaha dan investasi.
"Penerimaan pajak optimal juga akan membantu Pemerintah mendorong mobilisasi sumber daya domestik serta membangun pemulihan berkelanjutan dan keluar dari implikasi bencana pandemi," ujarnya.
Indonesia juga telah menjajaki serangkaian penilaian untuk menjadi anggota penuh dari Finansial Action Task Force (FATF). Dengan menjadi anggota FATF, Indonesia mengambil peran penting dalam melawan penggelapan pajak dan mendorong upaya transparansi pajak global.
Baca juga: Sasando diperkenalkan dalam Sherpa G20 di Labuan Bajo
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia dorong peningkatan transparansi pajak antarnegara