"Pawiyatan Budaya" Layak Diprmosikan pada Wisatawan

id Pawiyatan Budaya Layak Diprmosikan pada Wisatawan

"Pawiyatan Budaya" Layak Diprmosikan pada Wisatawan

Sejumlah warga berpakaian tradisional Jawa berjalan mengsung Kuda Kepang raksasa dengan tandu saat mengikuti kirab dalam rangka hari jadi kabupaten Wonosobo di kawasan alun-alun kota Wonosobo, Jateng. FOTO ANTARA/Anis Efizudin/ss/mes/10.

Wonosobo, (AntaraKL) - Kekayaan seni dan budaya masyarakat Sendangsari, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, layak dipromosikan kepada para wisatawan agar mereka bisa ikut menikmati, kata Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo Agus Purnomo.

"Melalui 'Pawiyatan Budaya' yang menyuguhkan 16 jenis kesenian, seperti tarian lengger, sendratari kolosal, emblek, hingga barongsai, kami berharap antusiasme wisatawan untuk datang semakin meningkat," katanya di Wonosobo, Senin.

Warga Desa Sendangsari, Kecamatan Garung setiap tahun menggelar seni budaya bertajuk "Pawiyatan Budaya". Pada Sabtu (21/5) desa tersebut kembali menggelar seni budaya tahunan itu untuk menghibur masyarakat.

Ia menuturkan secara periodik desa tersebut sering dikunjungi anak-anak sekolah dari luar kota sebagai destinasi wisata edukasi.

Ia optimistis ke depan bakal lebih banyak lagi wisatawan yang berminat untuk berkunjung ke desa tersebut.

"Pemerintah provinsi bahkan telah menujuk Sendangsari sebagai 'pilot project' desa wisata tingkat Jawa Tengah," katanya.

Ia mengimbau masyarakat Sendangsari untuk lebih memperhatikan sisi-sisi lain pendukung wisata.

"Keramahan warga serta kebersihan desa perlu dijaga agar para wisatawan yang berkunjung merasakan kenyamanan saat berada di Sendangsari," katanya.

Camat Garung Santosa mengaku memiliki kesan tersendiri terhadap kuatnya komitmen warga Desa Sendangsari untuk menjaga dan melestarikan budaya Jawa. Hampir setiap tahun tidak pernah absen menggelar "pawiyatan" karena hal itu layak mendapat apresiasi khusus.

"Warga Sendangsari layak menjadi contoh bagi desa-desa lain, terutama dalam hal menjaga kelestarian seni dan budayanya," katanya.

Selain konsisten dalam menjaga tradisi, katanya, keramahan warga dan upaya mereka untuk menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan menjadi keunggulan desa.

Ia berharap, ke depan kemasan "Pawiyatan Budaya" bisa lebih semarak dan menarik sehingga bisa dijadikan sebagai agenda wisata tahunan dan dipromosikan ke mancanegara.

Kepala Desa Sendangsari Pawit Adi Wibowo mengatakan inisiatif menggelar "Pawiyatan Budaya" merupakan upaya warga untuk melestarikan seni budaya asli warisan leluhur serta meneguhkan komitmen sebagai desa wisata.

"Kami bahkan tengah berupaya untuk bisa menggelar pertunjukan tidak hanya sekali dalam setahun, tapi bisa dua atau tiga kali setahun agar wisatawan yang datang ke Sendangsari mengetahui kekayaan seni budaya desa kami," katanya.

Sebagai desa wisata, katanya, masyarakat ingin menunjukkan bahwa Sendangsari layak untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi unggulan bagi para wisatawan, tidak hanya domestik tapi juga wisatawan mancanegara.