Emirates agar terbang ke Lombok

id Emirates agar terbang ke Lombok

Emirates agar terbang ke Lombok

Maskapai penerbangan Emirates. (www.the emiratesgroup.com)

Jakarta (AntaraKL) - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, meminta maskapai penerbangan Emirates Airlines membuka rute penerbangan langsung dari Dubai, Uni Emirat Arab, ke Lombok, NTB, untuk menjaring wisatawan Timur Tengah berkunjung ke sana.

"Kami akan bantu kalau soal izin terbang, dengan cepat. Saya inginnya Emirates terbang sekarang, bukan kapan-kapan atau setahun dari sekarang," kata Yahya, dalam keterangan, di Jakarta, Jumat.

Yahya, Kamis lalu (8/6), menerima Senior Vice President Aeropolitical & Industry Affairs Emirates, Salem Obaidalla, dan Country Manager Emirates, Satish Sethi, di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata.

Disebutkan dalam pertemuan itu Yahya beberapa kali menanyakan keseriusan Emirates membuka rute baru penerbangan langsung Dubai-Lombok, pengembangan rute harian Dubai-Jakarta dan Dubai-Bali.

Obaidalla mengatakan, Emirates sangat tertarik terbang ke destinasi Lombok, yang sudah ditetapkan sebagai satu dari 10 destinasi prioritas tahun ini.

Emirates, kata dia, akan mempromosikan destinasi Lombok terlebih dahulu melalui saluran publikasi mereka, inflight magazine, website, majalah Emirates, ke seluruh dunia agar publik tahu lebih dalam keindahan Lombok.

"Sambil memperkuat kepedulian terhadap Lombok, kami akan promosikan di setiap gelaran Emirates. Kami ingin terbang berkelanjutan, tidak sporadis, bukan karena musiman saja," kata Salem.

Obaidalla dan Sethi sudah bertemu Gubernur NTB, Zainul Majdi, di Lombok, dan menyatakan ketertarikannya untuk membuka rute ke Lombok.

Satish menjelaskan pihak Emirates juga harus mengurus kesepakatan penerbangan dan izin terbang terlebih dahulu.


"Lombok itu menang di atraksi tetapi perlu peningkatan di akses dan dukungan lain. Emirates ini adalah solusi untuk menambah akses Lombok dari Dubai. Lombok jadi pintu utama. Selama ini wisatawan mancanegara di Lombok itu 90 persen dari Bali," katanya.