TKI Malaysia ikuti sertifikasi profesi dari LSP Komputer

id TKI, EUB, Sertifikasi

TKI Malaysia ikuti sertifikasi profesi dari LSP Komputer

Pembukaan proses sertifikasi profesi komputer di EUB. Foto ANTARA/Agus. (1)

"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari aktivitas kerjasama berkesinambungan Departemen Manajemen FEM IPB dengan KBRI Kuala Lumpur, Komunitas EUB, serta University of Putra Malaysia (UPM) pada tahun 2016 melalui riset dan pelatihan kewirausahaan b

Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Sebanyak 32 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh Komunitas Edukasi Untuk Bangsa (EUB) mengikuti Uji Kompetensi Sertifikasi Komputer skema operator junior yang diselenggarakan Lembaga Sertifikasi Komputer (LSP) Komputer di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Minggu (11/12).

Koordinator pelaksana harian Edukasi Untuk Bangsa, Dwi Adisyahputra mengatakan program yang terselenggara secara gratis tersebut merupakan kerjasama dari KBRI Kuala Lumpur, Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, LSP Komputer, Tempat Uji Kompetensi (TUK) AMIK Bogor.

Selain itu melibatkan peran akademisi dari Institut Pertanian Bogor, Lindawati kartika, SE, M.Si dari Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB dan Iwan Kustiawan dari Himpunan Alumni IPB.

"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari aktivitas kerjasama berkesinambungan Departemen Manajemen FEM IPB dengan KBRI Kuala Lumpur, Komunitas EUB, serta University of Putra Malaysia (UPM) pada tahun 2016 melalui riset dan pelatihan kewirausahaan bagi TKI sektor informal di Kuala Lumpur, Malaysia," katanya.

Dia mengatakan sesuai dengan SKKNI maka harapan dari pelaksanaan program sertifikasi ini adalah agar para TKI sektor informal di Kuala Lumpur dapat memperoleh pengakuan kompetensi formal yang telah dimiliki melalui proses pelatihan atau otodidak yang dapat berguna untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di Malaysia maupun di Indonesia sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian nasional.

Sertifikasi kompetensi, ujar dia, sesuai dengan Peraturan BNSP No 2 2014, Peraturan pemerintah No 23, Peraturan BNSP No 07/ BNSP 202/XI/2013, UU No 13 tahun 2003, Keputusan Presiden Tahun 2011 , dan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ( SKKNI ) sangat perlu dilaksanakan terkait daya saing TKI.

Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Ari Purbayanto, M.Sc dan Atase Ketenagakerjaan yakni Mustafa Kamal sangat mendukung peningkatan daya saing TKI informal di Kuala lumpur.

Ari Purbayanto dan perwakilan Fungsi Tenaga Kerja KBRI Kuala Lumpur turut hadir pada pembukaan uji sertifikasi. Sedangkan asesor serta perwakilan LSP Komputer yang terlibat pada uji sertifikasi tersebut yaitu Nursamsi Arlan, Syamsul Huda, Joko Sarjanoko dan Gunawan Ramli.

"Program ini juga diharapkan dapat menjadi pioneer bagi LSP lainnya maupun TKI informal di negara lain seperti Hongkong, Jeddah, Taiwan dan lain-lain untuk mendapatkan perhatian lebih terkait peningkatan kompetensi dan daya saing TKI informal di pasar global," ujar Nursamsi Alam.

Komunitas Edukasi Untuk Bangsa (EUB) merupakan komunitas warga negara indonesia yang terdiri dari mahasiswa dan profesional yang menjadi relawan. Mereka rutin melakukan pelatihan bagi TKI informal di Kuala Lumpur yang disebut "Sekolah Minggu" di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Pelatihan tersebut terdiri dari pelatihan bahasa inggris, komputer, kewirausahaan dan kerajinan tangan.