Khotib Sholat Id KBRI Kuala Lumpur ingatkan bahaya sebar berita bohong

id Muntaha Artalim

 Khotib Sholat Id KBRI Kuala Lumpur ingatkan bahaya sebar berita bohong

Ustadz Muntaha Artalim (1)

"Dampak yang ditimbulkan oleh berita dusta sudah kita ketahui," ujar dosen Department of Fiqh & Usul al-Fiqh Kulliyyah of Islamic Revealed Knowledge & Human Sciences International Islamic University Malaysia di Kuala Lumpur, Minggu.
Kuala Lumpur, (AntaraKL.Com) - Khotib sholat Idul Fitri 1438 H di KBRI Kuala Lumpur, Dr. Muntaha Artalim, Lc., MIRK mengingatkan bahaya menyebarkan berita bohong pada era keterbukaan informasi dan sosial media sekarang ini.

"Dampak yang ditimbulkan oleh berita dusta sudah kita ketahui," ujar dosen Department of Fiqh & Usul al-Fiqh Kulliyyah of Islamic Revealed Knowledge & Human Sciences International Islamic University Malaysia di Kuala Lumpur, Minggu.

Pada kutbah yang dihadiri ribuan WNI di Kuala Lumpur tersebut Ustadz Muntaha membawakan kutbah berjudul "Berita Dusta Pembawa Petaka Introspeksi Kehidupan Pribadi, Berbangsa & Bernegara di Era Sosial Media".

"Beragam jenis senjata memang bisa merusak bangunan dan bahkan kota, namun kerusakan tersebut masih terlokalisir, tapi jika senjata yang digunakan adalah berita dusta maka daya hancurnya akan berlipat ganda dahsyat," katanya.

Boleh jadi, katanya, seluruh komponen masyarakat terkena dampak negatifnya, sehingga roda kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara jadi terhambat.

"Oleh karena itu, kita sebagai bagian dari umat ini harus memiliki sikap dalam menghadapi era media sosial yang semakin pesat saat ini," katanya.

Dia meminta memastikan tidak semua berita itu benar karena berita selalu memiliki dua sisi, benar dan salah dan di zaman yang amanah sudah terkikis seperti saat ini patut waspada terhadap berita, terutama yang mempunyai potensi memecah belah dan mengadu domba umat.

"Apalagi jika berita saat ini sudah bukan sekedar berita faktual, namun sudah diramu dengan asumsi penulis untuk suatu skenario tertentu yang memang sudah dirancang mendahului fakta, maka berita menjadi sesuatu yang patut dicurigai. Sehingga setiap muslim harus senantiasa waspada," katanya.

Dia juga meminta tidak semua berita yang benar perlu disampaikan karena berita baru dan hangat seringkali menggoda, sehingga menjadi "orang pertama" yang membawa berita bisa jadi bagi sebagian orang dianggap punya makna.

Namun syari`at Islam mengajarkan, ujar dia, jika kita sudah yakin bahwa berita itu benar, juga harus dipelajari manfaat dan mudharat yang akan ditimbulkan oleh berita tersebut.

"Pastikan, bahwa semua yang kita sebar akurat dan membawa rahmat untuk umat, sehingga setiap kata yang kita sampaikan dikatagorikan sebagai shadaqah, dan kita tulis tercatat di dalam buku catatan amal, yang akan diminta pertanggungjawaban di hari akhir," katanya.

Untuk membangkitkan umat dari keterpurukan, ujar dia, bukan dengan memblow up kejelekan, untuk membangunkan umat dari keterbelakangan bukan dengan menyebarkan berita kejahatan, api sebaliknya, dengan menumbuhkan semangat dan optimisme dan harapan, bagaimanapun dalamnya curamnya kehancuran, berikanlah harapan.

"Sampaikan kepada masyarakat bahwa harapan itu masih ada. Pastikan untuk selalu berkata dan menulis yang baik, dan jika tidak mampu, maka diam adalah pilihan utama," katanya.

Turut hadir pada sholat Idul Fitri Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Kuala Lumpur, Andreano Erwin, Atase Ketenagakerjaan, Mustofa Kamal, Atase Ketenagakerjaan, Mulkan Lekat, Atase Politik, Agung Cahya Sumirat, Ketua Satgas Perlindungan WNI, Yusron B Amabary, Atase Pertahanan, Iwan Bambang, Atase Kepolisian, Kombes Pol Chaidir dan Atase Perhubungan, Mochamad Abduh.

Hadir pula sejumlah tokoh seperti CEO Telin Malaysia, Oki Wiranto, Sekretaris MP KAHMI Malaysia, Armando Harahap, Ketua PKB Malaysia, Saiful Aiman, Ketua Perindo Malaysia, Muhammad Tohong, sejumlah pengurus Muhammadiyah dan NU Malaysia.

Panitia dalam laporannya mengatakan selama Ramadhan KBRI menyelenggarakan kajian tematik Ramadhan setiap hari, sholat terawih dan pembagian takjil, buka bersama Rohis dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, pembagian sumbangan ke Rumah Kasih Nur Hasanah.

Sedangkan pengumpulan zakat fitrah bekerjasama dengan PKPU yang disalurkan ke WNI di shelter dan Kantor PKPU Pusat untuk disalurkan ke mustahiq.