Menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak usia dini

id Pancasila, pendidikan sejak dini, Pancasila dalam keluarga Oleh Masuki M. Astro

Menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak usia dini

Sejumlah siswa antre untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun di SD Negeri 2 Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). Membiasakan antre membentuk empati dan pribadi anak yang bertanggung jawab. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz



Kalau seorang suami masih menganut budaya patriarki yang menempatkan seorang laki-laki dalam keluarga sebagai yang berkuasa, sesungguhnya, diam-diam kita juga mengajarkan anak untuk tidak setia pada Pancasila. Bukankah dalam sila pertama juga mengajarkan bahwa semua manusia, entah laki entah perempuan, diciptakan dalam derajat yang sama oleh Tuhan?

Demikian juga komunikasi antara orang tua dengan anak. Kalau selama ini orang tua masih sering mempraktikkan komunikasi satu arah dan hanya bisa marah kepada anak, maka sesungguhnya itu juga penyimpangan dari nilai Pancasila.

Hal sepele yang mungkin kurang disadari sebagai penyimpangan dari nilai-nilai dalam Pancasila adalah keberpihakan orang tua secara berlebihan kepada anak yang lebih muda. Ketika dua anak atau lebih berebut mainan dan orang tua selalu menanamkan ajaran bahwa si kakak harus selalu mengalah, maka budaya itu telah menanamkan nilai selalu "menang sendiri" pada anak paling kecil.

Pada saat bersamaan, orang tua yang selalu memihak pada yang paling kecil, sebetulnya tidak sedang menyelamatkan jiwa si kakak dan si adik sekaligus. Kepada si kakak yang harus selalu mengalah, orang tua menanamkan keyakinan bahwa si kakak tidak boleh memiliki pendirian atas kebenaran yang ia yakini. Kepada si adik, orang tua itu menanamkan nilai bahwa hidup itu harus selalu menang sendiri, jangan peduli pada orang lain, meskipun itu saudaramu sekandung.

Karena itu, setiap orang tua perlu membiasakan diri untuk selalu berkomunikasi intens dengan anak, meskipun yang dibicarakan adalah hal remeh temeh bagi pikiran orang dewasa.

Dengan sering mengajak berkomunikasi, maka seorang anak akan merasa nyaman dengan orang tuanya dan pada akhirnya akan terbiasa terbuka mengungkapkan perasaannya. Komunikasi orang tua yang dilakukan hanya ketika orang ada perlu kepada anak, pada akhirnya banyak menimbulkan masalah dan orang tua justru kesulitan menanamkan nilai-nilai baik kepada anak.

Demikian juga sikap orang tua terhadap lingkungan sekitar yang juga merupakan pengejewantahan dari nilai-nilai dalam Pancasila bisa ditunjukkan orang tua dengan selalu bersikap baik kepada tetangga, ringan tangan saat tetangga membutuhkan.

Anak adalah peniru terbaik. Ketika orang tuanya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di rumah, maka perbuatan itu sudah tercatat sebagai pengamalan dari Pancasila, meskipun mungkin si orang tua tidak betul-betul hapal dari sila-sila dalam Pancasila. Selamat Hari lahir Pancasila.



Editor: Achmad Zaenal M


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini