Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melakukan sidak layanan Imigrasi di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada Minggu siang setelah insiden yang melibatkan turis asal China dan seorang menteri pada Kamis (29/6).
“Dalam kunjungan mendadak ke loket Imigrasi dan bea cukai di KLIA beberapa waktu lalu, saya menemukan masih ada ruang untuk perbaikan guna memperkuat pengoperasian pintu masuk negara ini,” kata Anwar Ibrahim melalui laman media sosialnya diakses di Kuala Lumpur, Minggu.
Ia mengatakan kesempatan itu digunakan untuk melihat sendiri isu yang muncul atau permasalahan saat kegiatan operasional sehari-hari yang melibatkan turis dan orang asing selain warga lokal.
Anwar juga mengatakan, terkait insiden yang melibatkan turis asal China baru-baru ini, dirinya menjamin penyelidikan menyeluruh akan dilakukan oleh pihak berwenang dan diskusi pendahuluan akan diadakan dalam rapat kabinet pada Rabu (5/7).
Dirjen Imigrasi Malaysia Ruslin Jusoh mengatakan, departemen yang dipimpinnya mulai melakukan penyelidikan terkait insiden yang dilaporkan sebuah media daring, bahwa seorang menteri menuntut turis asal China yang ditahan Imigrasi di KLIA untuk dibebaskan.
Ia mengatakan investigasi akan dilakukan secara komprehensif mencakup semua aspek yang relevan.
Pada saat yang sama, ia meminta agar masyarakat memberikan ruang agar pemeriksaan dapat dilakukan secara transparan dan tidak menimbulkan spekulasi.
Dalam satu pernyataan, Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia Tiong King Sing membenarkan dirinya merupakan menteri yang disebutkan dalam laporan berita eksklusif tersebut.
Ia mengatakan tidak memiliki pilihan selain segera datang ke KLIA, membawa serta penyelidik dari Divisi Integritas Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya untuk mengetahui situasi dan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikannya.
Dalam unggahan di laman Facebook-nya, Menteri Tiong mengatakan seorang turis perempuan asal China yang baru tiba di KLIA mengalami kendala komunikasi, tanpa alasan dikurung dalam ruangan oleh oknum petugas di sana.
Oknum petugas, menurut Tiong, menawarkan untuk membantu membebaskan turis tersebut dengan harga 3.000 Ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp9,6 juta untuk tiket pesawat untuk meninggalkan Malaysia, RM3.000 lainnya untuk masuk kembali ke negara tersebut, dan RM12.000 (sekitar Rp38,6 juta) untuk biaya pemrosesan aplikasi visa yang dibutuhkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anwar Ibrahim sidak Imigrasi di KLIA setelah insiden libatkan menteri
Berita Terkait
Polisi Malaysia lacak pelaku penembakan di KLIA 1
14 April 2024 16:38 Wib
Jenazah Profesor Azyumardi Azra diterbangkan ke Indonesia melalui KLIA
19 September 2022 22:17 Wib, 2022
Malaysia hapus biaya COVID-19 RM2.600 bagi WNA tiba di KLIA
08 November 2021 8:57 Wib, 2021
179 PMI pulang ke Surabaya dari KLIA
06 March 2021 19:00 Wib, 2021
500 PMI ilegal dipulangkan dari KLIA
10 October 2020 16:12 Wib, 2020
Menteri Kesehatan Malaysia inspeksi Bandara KLIA dan KLIA 2
27 January 2020 19:20 Wib, 2020
6.398 WNI ditolak masuk KLIA, ini penyebabnya
29 November 2019 19:01 Wib, 2019
Haziq Aziz ditangkap di KLIA
14 June 2019 22:06 Wib, 2019