Muhammadiyah sebut Golput pada Pemilu 2024 tidak menyelesaikan masalah

id muhammadiyah, magelang

Muhammadiyah sebut Golput pada Pemilu 2024 tidak menyelesaikan masalah

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir berceramah pada tabligh akbar bertajuk "Bersama Muhammadiyah Membangun Kaderisasi" di Bandongan, Magelang. ANTARA/HO - Muhammadiyah Kabupaten Magelang.

Magelang (ANTARA) - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir mengatakan golongan putih (golput) pada Pemilihan Umum 2024 tidak akan menyelesaikan masalah.

"Warga Muhammadiyah jangan sampai golput pada pemilu mendatang. Golput tidak menyelesaikan masalah," katanya di Magelang, Minggu.

Ia menyampaikan hal tersebut pada tabligh akbar bertajuk "Bersama Muhammadiyah Membangun Kaderisasi" yang digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang dalam penggalangan dana pembangunan Gedung Muhammadiyah Boarding School (MBS) setempat.

Ia menyerukan warga Muhammadiyah untuk terlibat aktif dalam kegiatan politik kebangsaan guna kemaslahatan umat, kemajuan Indonesia, dan organisasi.

Tafsir mengatakan peran yang harus diambil warga Muhammadiyah di politik kebangsaan seperti sebagai pimpinan di eksekutif maupun legislatif dan pimpinan militer.

Ia mengatakan pemilu sangat penting dan menentukan untuk kemajuan bangsa dan negara karena merupakan pemilihan pimpinan yang duduk di eksekutif dan legislatif. Calon dipilih harus yang mendukung gerakan Muhammadiyah.

"Memilih pimpinan itu wajib. Mereka adalah pengganti kenabian yang punya tugas mengurus dunia dan akhirat," katanya.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Magelang Nasiruddin mengatakan pentingnya pengaderan di Muhammadiyah sehingga amal usaha yang dimiliki bisa berkembang sehingga pihaknya mengapresiasi pembangunan gedung pusat pengaderan di Bandongan.

"Kami dukung pembangunan gedung pengaderan karena dengan kader yang berkualitas, maka Muhammadiyah akan berkembang dan maju," katanya.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bandongan Syaifuddin Ahmad mengatakan saat ini MBS terdapat 25 santri laki-laki maupun perempuan.

"Kami membutuhkan gedung sebagai wahana untuk mencetak kader Muhammadiyah," katanya.

Dia menyampaikan kurikulum pembelajaran diperlukan dalam pengaderan, maka pihaknya sedang menyusunnya sambil membentengi dari luar Muhammadiyah.

Camat Bandongan Suroto mengatakan niat baik ikhlas dan tuntas pembangunan MBS tentu harus bersinergi dan bersama-sama untuk mewujudkan cita-cita dan harapan.

Ia menyampaikan beberapa bulan ini pembangunan telah dilaksanakan dan bupati juga sudah datang meninjau. Mudah-mudahan dengan hadirnya MBS ini dapat satu tempat dan optimistis bahwa pembangunan yang dilaksanakan berjalan lancar sesuai rencana yang diharapkan panitia.