Kuala Lumpur (ANTARA) - Departemen Statistik Malaysia (DOSM) mencatat inflasi melambat 2,0 persen pada Juli menjadi yang terendah sejak awal 2023 dengan poin indeks 130,5 dibanding 127,9 pada bulan sama tahun sebelumnya.
Kepala Statistik Malaysia Dr Mohd Uzir Mahidin di Putrajaya, Jumat, mengatakan lambatnya kenaikan laju inflasi didorong oleh kenaikan yang lebih rendah pada kelompok Restoran dan Hotel sebesar 5,0 persen (Juni 2023; 5,4 persen) dan Kelompok Makanan dan Minuman Non-Alkohol sebesar 4,4 persen (Juni 2023; 4,7 persen).
Peningkatan yang melambat itu, menurut dia, juga diikuti kelompok berbagai Barang dan Jasa sebesar 2,6 persen, sedangkan kelompok Kesehatan dan Pendidikan meningkat 2,0 persen.
Kelompok Makanan dan Minuman Non-Alkohol menyumbang 29,5 persen daripada keseluruhan Indeks Harga Konsumen, di mana menunjukkan peningkatan sedang 4,4 persen (Juni 2023; 4,7 persen).
Komponen Makanan Rumahan mencatatkan peningkatan lebih rendah dalam lima bulan berturut-turut di Malaysia, di mana pada Juli tercatat 3,0 persen sedangkan bulan sebelumnya mencapai 3,2 persen.
Kenaikan dalam kelompok tersebut lebih didorong terutama oleh subkelompok Daging (5,5 persen), Beras, roti dan biji-bijian (4,5 persen), Susu, keju dan telur (4,3 persen) dan Gula, selai, madu, coklat serta manisan (3,5 persen).
Sedangkan subkelompok yang menunjukkan peningkatan perlahan seperti di antaranya Roti canai 5,2 persen (Juni 2023; 7,6 persen), Nasi ayam 5,1 persen (Juni 2023; 6,3 persen).
Kelompok transportasi pada Juli 2023 mencatatkan penurunan sejak Maret 2021 sebesar negatif 0,4 persen. Itu, menurut dia, disumbangkan terutama oleh penurunan subkelompok Transportasi pribadi (-0,8 persen).
Harga bensin tanpa timbal RON97 mencatatkan negatif 28,8 persen pada Juli 2023 (3,37 ringgit Malaysia (RM) per liter, sekitar Rp11.110 per liter) berbanding Juli 2022 (RM4,73 per liter, sekitar Rp15.594 per liter).
Pada subkelompok Jasa transportasi (1,4 persen) dan Pembelian kendaraan (1,3 persen), sampai batas tertentu telah mengimbangi inflasi kelompok itu yang terus menurun.
Mohd Uzir Mahidin mengatakan ada sembilan negara bagian atau negeri yang mencatatkan peningkatan inflasi di bawah tingkat nasional 2,0 persen, sedangkan Wilayah Persekutuan Labuan mencatatkan inflasi paling rendah 1,1 persen pada bulan Juli lalu.
Sedangkan enam negara bagian mencatatkan inflasi di atas tingkat nasional, yakni Pahang (2,6 persen), Sarawak (2,6 persen), Wilayah Persekutuan Putrajaya (2,6 persen), Perak (2,4 persen), Selangor (2,4 persen) dan Melaka (2,2 persen).
Sebagai perbandingan, ia mengatakan inflasi di Malaysia lebih rendah dibandingkan zona Eropa (5,3 persen), Filipina (4,7 persen), Singapura (4,1 persen), Amerika Serikat (3,2 persen), Indonesia (3,1 persen), Republik Korea Selatan (2,3 persen) dan Vietnam (2,1 persen).
Namun inflasi Malaysia masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan Thailand (0,4 persen) dan China (-0,3 persen) pada Juli 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Inflasi Malaysia melambat 2 persen pada Juli 2023
Berita Terkait
Wamen PPMI soroti pentingnya pekerja migran Indonesia gunakan jalur prosedural ke Malaysia
11 jam lalu
Konsul RI ajak anak-anak pekerja migran di Tawau untuk tak mudah menyerah
20 November 2024 16:37 Wib
Sebanyak 105 WNI menjalani pemulangan dari Malaysia melalui Kepri
15 November 2024 7:56 Wib
Imigrasi Malaysia menangkap WNI diduga sindikat penyelundup migran
14 November 2024 3:48 Wib
Berdiplomasi lewat Wonderful Nusantara Festival di Johor
13 November 2024 10:40 Wib
Rumah sakit di Penang mulai terima pembayaran dengan QRIS
12 November 2024 9:30 Wib
Restoran piza asal Malaysia bakal tambah 30 gerai penjualan di Indonesia
11 November 2024 14:52 Wib