Kinerja perdagangan Malaysia turun di Agustus 2023

id perdagangan Malaysia bulan Agustus 2023,DOSM,statistik Malaysia

Kinerja perdagangan Malaysia turun di Agustus 2023

Arsip foto - Pedagang ayam segar berjualan di Pasar Pudu, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (2/6/2022). ANTARA/Virna P Setyorini/aa.

Kuala Lumpur (ANTARA) - Kinerja perdagangan Malaysia pada Agustus 2023 adalah RM213 miliar (sekitar Rp697,54 triliun), atau turun 19,8 persen dibandingkan RM265,8 miliar (sekitar Rp870,45 triliun) pada Agustus 2022, menurut Departemen Statistik Malaysia (DOSM).

Dalam Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Malaysia terbaru yang diakses di Kuala Lumpur, Kamis, menyebutkan sejalan dengan penurunan volume perdagangan, impor Malaysia pada Agustus 2023 tercatat turun sebesar RM26,4 miliar (sekitar Rp86,45 triliun) atau 21,2 persen menjadi RM97,9 miliar (sekitar Rp319,95 triliun), secara year-on-year (yoy).

Kepala Statistik Malaysia Mohd Uzir Mahidin dalam pernyataannya juga mengatakan ekspor Malaysia pada Agustus 2023 turun RM26,4 miliar (sekitar Rp86,58 triliun) dari RM141,5 miliar (sekitar Rp464,05 triliun) atau 18,6 persen menjadi RM115,2 miliar (sekitar Rp377,26 triliun) yoy, sejalan penurunan yang ditunjukkan baik oleh re-ekspor maupun ekspor dalam negeri.

Re-ekspor sebesar RM23,2 miliar (sekitar Rp76,085 triliun), turun 33,5 persen dibandingkan Agustus 2022. Ekspor dalam negeri senilai RM92 miliar (sekitar Rp301,72 triliun), yang menyumbang 79,9 persen terhadap total ekspor, disebut turun 13,8 persen dibandingkan Agustus 2022.

Pada saat yang sama, impor Malaysia juga mengalami penurunan 21,2 persen dari RM124,2 miliar (sekitar Rp374,52 triliun) pada Agustus 2022 menjadi RM97,9 miliar (sekitar Rp321,07 triliun) pada Agustus 2023.

Namun demikian, DOSM masih mencatat surplus perdagangan Malaysia pada Agustus 2023 meningkat sebesar RM21,1 juta atau sekitar Rp69,2 triliun (0,1 persen) menjadi RM17,3 miliar (sekitar Rp56,7 triliun) dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

“Ini merupakan surplus perdagangan selama 40 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar dia.

Ekspor, impor, total perdagangan, dan surplus perdagangan mengalami kontraksi masing-masing sebesar 1,4 persen, 1,6 persen, 1,5 persen, dan 0,3 persen dibandingkan Juli 2023.

Dilihat dari kelompok barang, 144 dari 255 kelompok barang ekspor dan 172 dari 258 kelompok barang impor menunjukkan penurunan dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Mohd Uzir menjelaskan bahwa penurunan ekspor terutama terjadi antara lain ke Singapura (minus RM4 miliar atau sekitar Rp13,11 triliun), diikuti oleh China (minus RM3,7 miliar atau sekitar Rp12,1 triliun), Hong Kong (minus RM3,2 miliar atau sekitar Rp10,49 triliun), Indonesia (minus RM2,7 miliar atau sekitar Rp8,85 triliun), dan Jepang (minus RM1,8 miliar atau sekitar Rp5,9 triliun).

Sedangkan penurunan impor terutama dikontribusi antara lain oleh Taiwan (minus RM4.8 miliar atau sekitar Rp15,74 triliun) disusul China (minus RM4,4 miliar atau sekitar Rp14,4 triliun), Jepang (minus RM2,6 miliar atau sekitar Rp8,5 triliun), Amerika Serikat (minus RM2,4 miliar atau sekitar Rp7,87 triliun), dan Arab Saudi (minus RM2 miliar atau sekitar Rp6,5 triliun).

Ia juga mengemukakan bahwa penurunan impor berdasarkan konsumsi akhir itu sejalan dengan melambatnya permintaan barang setengah jadi dan barang konsumsi.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kinerja perdagangan Malaysia merosot di Agustus 2023