Malaysia masuki fase Monsun Timur Laut, warga mulai diminta cegah bencana

id MET Malaysia,cuaca ekstrem,Malaysia

Malaysia masuki fase Monsun Timur Laut, warga mulai diminta cegah bencana

Arsip - Menara Kembar Petronas terlihat di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 16 Oktober 2022. Malaysia akan memasuki awal fase Monsun Timur Laut (MTL) pada 11 November ketika hujan terus menerus diperkirakan akan terjadi hingga Maret 2024. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)

Kuala Lumpur (ANTARA) - Departemen Meteorologi Malaysia (MET Malaysia) mengatakan bahwa negara itu akan memasuki awal fase Monsun Timur Laut (MTL) pada 11 November ketika hujan terus menerus diperkirakan akan terjadi hingga Maret 2024.

Direktur Jenderal MET Malaysia Muhammad Helmi Abdullah dalam keterangannya di Kuala Lumpur pada Selasa mengimbau masyarakat setempat untuk bersiap menghadapi musim hujan dan mendapatkan informasi, anjuran, prakiraan dan peringatan cuaca yang dikeluarkan departemen itu.

MET Malaysia memperkirakan empat hingga enam kali periode hujan lebat akan terjadi.

Pada awal MTL, hujan lebat diprediksi akan terjadi di Kelantan, Terengganu, Pahang, Johor dan Sarawak barat. Namun, jika monsunnya kuat dan pada saat bersamaan muncul sistem cuaca bertekanan rendah, hujan lebat terus-menerus dapat terjadi di negara bagian lain di Malaysia.

Risiko banjir ekstrem dapat terjadi jika hujan lebat terus-menerus terjadi serentak dengan air pasang besar dan hujan badai selama beberapa hari, menggenangi kawasan lebih rendah dan kerap menimbulkan banjir, kata Helmi.

Dia juga mengatakan hembusan kencang angin timur laut yang terus-menerus bisa menyebabkan gelombang laut tinggi, risiko kenaikan permukaan air laut dan ombak besar di perairan Laut China Selatan.

Sedangkan di fase akhir MLT pada Februari hingga Maret 2023, bagian utara Semenanjung seperti Perlis, Kedah, Pulau Pinang, Perak, Kelantan, Terengganu, lalu di timur Malaysia seperti Sabah, Labuan dan utara Sarawak diperkirakan akan mengalami sedikit hujan.

Helmi mengatakan kondisi cuaca yang panas dan kering diprediksi terjadi pada Maret 2024 dan berpotensi menyebabkan gelombang panas.

Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi, yang juga Ketua Komite Pusat Penanggulangan Bencana (JBPB) Malaysia, mengimbau masyarakat Malaysia, terutama yang berada di wilayah rawan banjir, untuk melakukan pencegahan yang tepat.

Dia meminta warga mematuhi instruksi yang dikeluarkan pihak berwenang secara berkala guna menghindari dan mengurangi dampak bencana terhadap jiwa dan harta benda.

Hujan lebat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Malaysia telah membuat beberapa kawasan rendah mulai digenangi air. Permukaan air sungai utama juga menunjukkan tren kenaikan.

Sampai Senin (6/11) pukul 12.00 waktu setempat, enam daerah di tiga negara bagian di Semenanjung Malaysia --Perak, Selangor dan Pahang-- masih tergenang banjir. Tercatat, ada 881 warga dari 237 keluarga yang terdampak di 12 lokasi.


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Malaysia masuki fase Monsun Timur Laut, warga diminta cegah bencana