Mantan Menlu: Pergeseran geopolitik jadi peluang ASEAN pimpin dialog

id Hassan Wirajuda,Mantan Menlu,ASEAN

Mantan Menlu: Pergeseran geopolitik jadi peluang ASEAN pimpin dialog

Mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda. (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)

Tokyo (ANTARA) - Mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menilai pergeseran geopolitik dari Eropa ke Asia Timur merupakan peluang bagi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk memimpin dialog terutama di antara para pemimpin negara-negara adikuasa, seperti Amerika Serikat dan China.

“Pergeseran geopolitik dari Eropa ke Asia Timur menawarkan peluang yang luar biasa, termasuk Asian trade and investment. Tetapi, kita harus menyadari di tengah potensi yang besar itu ada kerawanan yang harus kita awasi,” kata Hassan di Tokyo, Rabu.

Dia menambahkan kerawanan itu salah satunya adalah ketegangan antara negara adikuasa yang saat ini membentuk polarisasi Amerika Serikat dan China.

Untuk menghindari itu, diperlukan dialog dan dalam hal ini ASEAN merupakan pihak yang mampu memimpin dialog tersebut.

“Tanpa adanya dialog, direct communication, negara adikuasa yang berseteru dalam artian persaingan strategis, bisa menjadikan itu konflik terbuka,” katanya.

Hassan menjelaskan ASEAN sejak berdiri memegang suatu kekuatan yang tidak hanya membangun kerja sama internal tetapi juga saat ini sudah menjadi komunitas yang memajukan proses-proses dialog.

Untuk itu, menurut dia, seperti ASEAN plus one dan plus three perlu diperkuat guna lebih banyak menjangkau ke luar.

“Tidak banyak organisasi regional yang dalam pertemuan tahunannya dihadiri oleh negara-negara dengan kekuatan besar, tidak juga Uni Eropa. Dengan kata lain, ASEAN mempunyai convincing power seperti saat upaya mempertemukan Presiden Joe Biden dan Xi Jinping, memang tidak mudah, tapi karena ASEAN lah mereka bertemu” katanya.

Dia menyebutkan kekuatan tersebut tidak bisa dianggap ringan dan dalam konteks Indonesia dengan Jepang, keduanya mesti memperkuat kerja sama di mana Indonesia sebagai anggota ASEAN dan Jepang negara Asia Timur yang berada di kawasan sentral Indo-Pasifik.

“Asia Timur sebagai sentral abad 21 dengan segala peluang yang besar mempunyai potensi konflik terbuka kalau tidak dikelola dengan baik. Dan kita Indonesia berada dalam posisi yang baik untuk mendorong antara negara-negara untuk berdialog termasuk negara-negara adikuasa,” katanya.
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mantan Menlu: Pergeseran geopolitik peluang ASEAN pimpin dialog