Banda Aceh (ANTARA) - Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) mendukung kepolisian di Provinsi Aceh mengungkap dugaan penyelundupan warga etnis Rohingya asal Myanmar ke daerah ini.
“Tidak masalah (dengan pemeriksaan polisi). Kita malah mendukung dan kita bantu penerjemahan kalau memang dibutuhkan,” kata Protection Associate UNHCR Indonesia Faisal Rahman di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan Faisal menanggapi terkait penyidik Polresta Banda Aceh dalam beberapa hari terakhir melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah warga Rohingya yang kini masih berada di parkiran basement Balai Meseuraya Aceh (BMA) di Banda Aceh.
Mereka merupakan gelombang Rohingya yang baru mendarat di Pantai Blang Ulam Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar pada Minggu (10/12) sekitar pukul 05.30 WIB dengan jumlah sebanyak 137 orang.
Pascamendarat, rombongan Rohingya ini telah mengalami penolakan warga dari beberapa lokasi di Aceh, seperti wilayah Lamreh, Scout Camp Pramuka di Pidie, dan UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya Ladong Tuna Sosial di Aceh Besar, sehingga dibawa ke parkiran basement BMA.
Faisal menjelaskan UNHCR akan membantu proses penyelidikan oleh polisi untuk mengungkap dugaan sindikat penyeludupan manusia atau perdagangan orang (human trafficking) sehingga tidak menjadi masalah apabila pengungsi Rohingya itu diminta keterangan.
“Mungkin seperti yang sekarang beredar, kepolisian sedang mencoba membongkar apakah ada sindikat penyeludupan manusia di mana untuk kita, itu kemudian menjadi proteksi bagi mereka (Rohingya),” ujarnya.
Menurutnya, pemeriksaan terhadap warga etnis Rohigya oleh kepolisian tersebut telah dilakukan sejak para pencari suaka mendarat di Pantai Blang Ulam Lamreh, Aceh Besar.
“Sejauh yang saya tahu barusan ada sekitar enam orang (diperiksa). Detailnya dari kepolisian, kita enggak membuat rekap. Dari kemarin pendaratan memang ada beberapa (diperiksa) yang ditemukan di luar area, kemudian diamankan dan dibawa ke polres, dan itu yang coba didalami informasinya,” ujarnya.
Hingga kini, kata Faisal, jumlah pengungsi etnis Rohingya di provinsi paling barat Indonesia itu sekitar 1.600 orang. Umumnya mereka belum memiliki penampungan yang layak dan tersebar di beberapa titik.
“Ada yang di Sabang, Banda Aceh, Pidie tiga titik, Lhokseumawe, dan Bireuen,” ujarnya.
Berita Terkait
Warga Rohingya lari ke Bangladesh akibat perang junta dengan pemberontak
06 February 2024 15:08 Wib
UNHCR bantu Polri untuk mengungkap penyelundupan Rohingya di Aceh
20 December 2023 16:42 Wib
Presiden RI: Isu Rohingya relevan dibahas dalam KTT ASEAN-Jepang
16 December 2023 17:28 Wib
Imigran Rohingya bayar hingga Rp66 juta untuk bisa naik kapal ke Indonesia
15 December 2023 0:40 Wib
Presiden Jokowi: Arus pengungsi Rohingya diduga libatkan jaringan TPPO
08 December 2023 20:15 Wib
Kodam Iskandar Muda ungkap penyelundupan imigran Rohingya di Aceh ke Malaysia
27 January 2023 18:28 Wib, 2023
Nelayan temukan imigran dari Rohingya di kawasan Pulau Rondo Aceh
07 January 2023 21:17 Wib, 2023
Amnesty International minta Malaysia bebaskan pengungsi Rohingya
23 July 2020 16:42 Wib, 2020