Sosok Sephia Jangkup, dokter perempuan pertama dari Suku Amungme

id Sephia Jangkup,dokter perempuan pertama Amungme,YPMAK,PT Freeport Indonesia, PTFI,UKI Jakarta,FK UKI Oleh Evarianus Supar

Sosok Sephia Jangkup, dokter perempuan pertama dari Suku Amungme

dr Sephia Chrisila Jangkup (ANTARA/HO-Humas YPMAK)


Setelah menyandang gelar dokter, Sephia akan menyelesaikan internship atau kegiatan pengabdian selama satu tahun yang merupakan program dari Kementerian Kesehatan guna mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) dokter.

Sephia mengaku sudah tidak sabar ingin segera mengabdikan diri dengan ilmu yang dimilikinya untuk melayani masyarakat Papua, khususnya masyarakat suku Amungme dan Kamoro di Mimika.

"Kita di Mimika masih sangat kekurangan tenaga dokter. Sebagai putra daerah, saya punya kewajiban dan tanggung jawab untuk melayani masyarakat. Mungkin nanti saya akan bergabung ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika dan selanjutnya ke Rumah Sakit Waa-Banti," ujarnya.

Kebutuhan kekinian

Kesuksesan Sephia Jangkup menyelesaikan pendidikan dokter mendapatkan apresiasi dari PT Freeport Indonesia.

Direktur PT Freeport Indonesia Claus Wamafma mengatakan kesuksesan Sephia menjadi kebanggaan bagi semua pihak, sebab komitmen perusahaan bagi masyarakat suku Amungme dan Kamoro bisa membuahkan hasil guna menjawab kebutuhan kekinian di Papua.

"Keunikan dari keberhasilan dokter Sephia Jangkup ini karena dia merupakan perempuan pertama yang menjadi dokter. Itu sejarah, karena bisa langsung menjawab kebutuhan dan tantangan yang ada di Papua terkait dengan tenaga kesehatan terutama dokter," ujarnya.

Saat ini, sudah dua orang dokter yang dihasilkan dari program beasiswa YPMAK. Dokter pertama juga berasal dari suku Amungme yaitu dokter Beanal, menyelesaikan pendidikan kedokteran sejak 2023 dan tengah menyelesaikan studi magister manajemen rumah sakit.

Masih dalam tahun ini, juga ada satu putri pertama suku Kamoro yang menyelesaikan pendidikan kedokteran yaitu dr Karupukaro.

"Tahun depan kita akan mendapatkan lagi satu dokter baru, sementara sedang menyelesaikan Koas di FK UKI Jakarta. Mudah-mudahan semua proses ini berjalan dengan baik. Kita terus bekerja tanpa kenal lelah untuk membangun SDM anak-anak asli Papua terutama anak-anak Amungme dan Kamoro," kata Claus.

PTFI terus membangun kerja sama dengan YPMAK dan semua pemangku kepentingan di Mimika dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat asli.

Sejumlah klinik kesehatan dan rumah sakit di wilayah pesisir dan pegunungan Mimika mendapatkan dukungan penuh dari PTFI. Klinik-klinik yang ada itu perlu diisi oleh tenaga perawat dan para dokter.

"Kita bersyukur dalam perjalanan panjang ini kita bisa mendapatkan anak-anak asli Papua yang bisa menyelesaikan pendidikan kedokteran. Diharapkan nantinya mereka bisa kembali untuk melayani masyarakat di bidang kesehatan," ujarnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sephia Jangkup, dokter perempuan pertama dari suku Amungme