Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Rabu (9/4), mengatakan bahwa dia telah mempertimbangkan penundaan 90 hari dalam tarif timbal balik yang lebih tinggi dengan mitra dagang negara itu "selama beberapa hari terakhir."
"Saya telah memikirkannya. Saya telah berurusan dengan Scott, dengan Howard, dengan beberapa orang lain yang sangat profesional. Dan saya berpikir itu mungkin terjadi pagi ini, baru saja pagi ini. Baru saja ditulis," kata Trump, mengacu pada Menteri Keuangan Scott Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick.
"Saya pikir itu ditulis dengan baik juga, tetapi ditulis dari hati. Itu ditulis sebagai sesuatu yang menurut saya sangat positif bagi dunia dan bagi kami, dan kami tidak ingin menyakiti negara-negara yang tidak perlu disakiti, dan mereka semua ingin bernegosiasi," ujar dia.
Trump menaikkan tarif AS atas impor China menjadi 125 persen pada Rabu (9/4), dan menggabungkan pengumuman tersebut dengan pengumuman lainnya.
Pengumuman lainnya itu adalah memberikan lebih dari 75 negara penangguhan selama 90 hari dari tenggat waktu pada Rabu di mana mereka diperkirakan akan dikenakan tarif di atas batas dasar 10 persen, dalam beberapa kasus jauh lebih tinggi dari angka tersebut.
Presiden mengatakan dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya bahwa dia mengambil tindakan tersebut karena negara-negara tersebut telah menghubungi mitra mereka di AS "untuk menegosiasikan solusi bagi subjek yang sedang dibahas."
Subjek yang dibahas itu terkait Perdagangan, Hambatan Perdagangan, Tarif, Manipulasi Mata Uang, dan Tarif Non Moneter" dan karena negara-negara tersebut belum membalas "dengan cara, bentuk, atau cara apa pun terhadap Amerika Serikat."
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Trump telah pertimbangkan penundaan tarif selama 90 hari