"Dalam acara tersebut Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Kuala Lumpur, Agus Badrul Jamal, didapuk memberikan tausiyah. Ini di luar kebiasaan sebab yang terjadi biasanya adalah pejabat KBRI hadir untuk membuka acara," ujar Ketua PCI Muslimat NU Malaysia, Mimin Mintarsih, Rabu.
Mimin mengatakan pihaknya sudah berfikir matang-matang karena pertimbangan utamanya adalah karena memang Korfungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur adalah sosok yang mempunyai latar belakang NU.
Agus sendiri, lanjut Mimin, masih mempunyai hubungan keluarga dengan tokoh nasional KH Mustofa Bisri, pengasuh PP. Raudhatut Talibin Rembang Jawa Tengah.
Dalam tausiyahnya, Agus mengingatkan hadirin untuk selalu maksimal dalam segala hal dengan bekerja keras seakan-akan hidup selamanya dan beribadah seakan-akan mati besok.
"Kepada kaum laki-laki, beliau mengharapkan agar mereka mempersiapkan diri menjelang umur 40 tahun. Usia 40 tahun, katanya, merupakan masa yang paling menentukan. Baik buruknya seorang lelaki dapat ditentukan pada usia tersebut," katanya.
Dia mengatakan pihaknya sering membuat acara bersama Pasomaja apalagi momentumnya juga tepat karena anak-anak di Malaysia sekarang sedang menghadapi ujian Sijil Pelajaran Malaysia (SPM).
"Acara yang diadakan di Dewan Masyarakat Jalan Datok Senu 30 Sentul ini mendapatkan antusiasme hangat dari masyarakat. Acara sangat meriah. Masyarakat mengharapkan agar acara serupa dapat diadakan kembali," kata Mimin.
Tampak hadir dalam acara Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyyah PCINU Malaysia Ustadz Liling Sibromilisi dan Ihyaul Lazib.
Ketua DPC PKB Malaysia Saiful Aiman Kumalasa dan Ketua DPC Hanura Malaysia Faizal Anas dan Ketua Kampung Taman Datok Senu Hasan Bin Jamaludin.
Acara yang menghabiskan dana lebih kurang RM 3000 ini juga dimaksudkan rangkaian dari perayaan acara Maulid Nabi Muhammad Saw yang akan jatuh pada 30 November 2017.
Budi Suyanto
