Peserta KTT Gaza berkomitmen selesaikan konflik melalui diplomasi

id KTT Gaza, penyelesaian damai, diplomasi,konflik Israel-Hamas,komitmen tanpa kekerasan

Peserta KTT Gaza berkomitmen selesaikan konflik melalui diplomasi

Presiden Prabowo Subianto dan sebanyak 20 lebih pemimpin negara dari berbagai kawasan menyaksikan prosesi penandatanganan dokumen perjanjian damai di Gaza, Palestina, dalam acara KTT Sharm el-Sheikh untuk Perdamaian di Gaza di Sharm el-Sheikh International Convention Centre, Kota Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025). ANTARA/HO-Al Arabiya.

Washington (ANTARA) - Peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perdamaian Gaza, termasuk pemimpin AS, Qatar, Turki, dan Mesir, berkomitmen terhadap penyelesaian setiap perselisihan di masa mendatang melalui diplomasi dan negosiasi, bukan dengan kekerasan, menurut deklarasi bersama yang dirilis Gedung Putih.

"Kami dengan ini berkomitmen untuk menyelesaikan perselisihan di masa mendatang melalui langkah diplomatik dan negosiasi, alih-alih dengan kekerasan atau konflik berkepanjangan," menurut pernyataan yang dipublikasikan, Senin (13/10).

"Kami mengakui bahwa Timur Tengah tidak dapat bertahan dalam siklus peperangan yang berkepanjangan, perundingan yang terhenti, atau penerapan syarat yang dinegosiasikan secara terpisah-pisah, tidak lengkap, atau selektif."

"Kami mengupayakan visi komprehensif untuk mewujudkan perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan bersama di kawasan, yang didasarkan pada prinsip-prinsip saling menghormati dan senasib sepenanggungan," menurut dokumen tersebut lebih lanjut.

KTT tersebut diadakan pada Senin di Sharm El-Sheikh, Mesir, mempertemukan 35 pemimpin dunia dan dilaksanakan untuk membahas perdamaian di Jalur Gaza.

KTT yang dipimpin Presiden AS Donald Trump itu menyusul pembentukan perjanjian damai antara Israel dan Hamas.

Sumber: Sputnik-OANA


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peserta KTT Gaza berkomitmen selesaikan konflik lewat diplomasi

Pewarta :
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.