Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Sebanyak 30.000 peserta dari 192 negara direncanakan bakal menghadiri Forum Kota Sedunia ke Sembilan atau World Urban Forum (WUF9) di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) selama tujuh hari mulai Kamis (8/2).
Menteri Kesejahteraan Bandar, Perumahan dan Kerajaan Tempatan Malaysia, Tan Sri Noh Omar di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan lebih 70 menteri dan 20 wakil menteri dari negara terkait turut mengambil bagian dalam 500 sesi persidangan yang diadakan sepanjang forum berlangsung.
"WUF9 ini mencatatkan rekor tersendiri dengan melibatkan jumlah peserta terbanyak sejak diselenggarakan dua tahunan oleh Program Penempatan Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN HABITAT) mulai 2002," kata Tan Sri Noh Omar.
Dia mengatakan jumlah 30.000 peserta yang akan mengambil bagian juga melebihi sasaran 25.000 orang yang ditetapkan sebelum ini.
Noh berkata kementeriannya mengeluarkan 5.000 keping cap khusus keluaran WUF9 berharga 60 sen sekeping yang dicetak oleh Pos Malaysia Berhad (Pos Malaysia) dan bisa diperoleh di outlet WUF9 di KLCC.
"Logo WUF9 yang dicetak pada stempel khusus ini bagi mengabadikan forum ini yang secara simboliknya menghubungkan semua kota di dunia di atas satu platform untuk bertukar pendapat dan ilmu selain membawa maksud yang lebih besar yaitu `Inclusivity - Cities For All (Inklusif - Kota Untuk Semua`," katanya.
Dia mengatakan Malaysia adalah negara kedua di Asia yang menganjurkan forum terkait setelah Nanjing, China pada 2006.
"Forum ini adalah persidangan terkemuka dalam bidang perkotaan yang mengumpulkan pembuat keputusan, pemimpin pemerintah setempat, LSM, pakar dalam bidang pembangunan berkelanjutan serta penempatan manusia," katanya.
Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Kepala BMKG rencananya akan menghadiri WUF9 pada Kamis (8/2). Kaukus Indonesian Participant juga tampil di acara ini pada Paviliun Indonesia.
192 negara hadiri WUF9 di Kuala Lumpur
"Forum ini adalah persidangan terkemuka dalam bidang perkotaan yang mengumpulkan pembuat keputusan, pemimpin pemerintah setempat, LSM, pakar dalam bidang pembangunan berkelanjutan serta penempatan manusia," katanya.