Wisatawan China - Indonesia banjiri Kuala lumpur

id Agrowisata Malaysia

Wisatawan China - Indonesia banjiri Kuala lumpur

Pertunjukan barongsai menyambut wisatawan China di Dataran Merdeka dalam rangka tahun baru China (Foto ANTARA / Agus Setiawan) (1)

"Kunjungan wisatawan Indonesia nomer dua ke Malaysia. Negara China pasar ke tiga. Tahun lalu 2,0 juta wisatawan dari China. 2018 ini kami menargetkan 3 juta, 2020 target 4 juta sesuai Tahun Kunjungan Malaysia," katanya.
Kuala Lumpur,  (AntaraKL) - Wisatawan asal China dan Indonesia banyak mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Kuala Lumpur dan Putrajaya, Malaysia, selama liburan Tahun Baru China, Jumat hingga Sabtu.

Presiden Malaysia Tourism Council (MTC) dan Malaysian Inbound Tourism Association (MITA), Uzaidi Udanis mengemukakan hal itu disela-sela penyambutan wisatawan dengan tarian singa atau barongsai di Dataran Merdeka Kuala Lumpur, Sabtu.

"MTC bersama MITA menampilkan acara `lion dance` dengan `meet and greet` dalam rangka memperingati Tahun Baru China. Kami merasakan tahun ini lebih banyak wisatawan melancong ke Malaysia selama liburan ini," ujarnya.

Uzaidi mengucapkan terima kasih kepada pelaku wisata di Kuala Lumpur, pelaku wisata di Malaysia dan Kementrian Pariwisata Malaysia yang bersama-sama untuk lebih aktif lagi menarik wisatawan China untuk memberikan kepada mereka pelayanan terbaik.

"Pagi tadi saya lihat lebih ramai wisatawan Indonesia ke Malaysia berlibur. Ini tanda positif bahwa mereka berlibur selama perayaan ini. Ini yang kami mau dimana industri pelancongan bisa memberi cultural exchange atau pertukaran budaya antara rakyat Malaysia dan rakyat Indonesia untuk sama-sama berlibur," katanya.

Dengan wisatawan berbelanja, ujar dia, ekonomi Indonesia lebih kuat sehingga sama-sama kuat dengan Malaysia.

"Kunjungan wisatawan Indonesia nomer dua ke Malaysia. Negara China pasar ke tiga. Tahun lalu 2,0 juta wisatawan dari China. 2018 ini kami menargetkan 3 juta, 2020 target 4 juta sesuai Tahun Kunjungan Malaysia," katanya.

Dia mengatakan Indonesia merupakan pasar yang bagus sedangkan nomer satu adalah Singapura.

"Singapura lebih ramai perjalanan saja karena dekat dari Johor. Kita memerlukan wisatawan lebih ramai lagi seperti wisatawan Indonesia ke Malaysia," katanya.

Dia mengatakan wisatawan China biasanya mengunjungi Kuala Lumpur, Putrajaya, Penang, Johor, Malaka hingga ke Sabah.

"Kami juga menawarkan agrowisata, mereka datang ke Malaysia, mereka bisa merasakan produk lokal, buah, sayuran. Durian sangat populer, mereka datang ke Malaysia untuk mencari musang king walaupun tidak libur," katanya.

Uzaidi mengatakan wisatawan biasanya tingga satu minggu dan belanja di mall.

"Dalam dua Minggu ini ada 250 ribu pelancong China datang. Rata-rata mereka belanja 900 US dollar. Belanja buah, cindera mata dan ke mall," katanya.

Dia juga menginginkan agar setelah mengunjungi Malaysia para wisatawan bisa melanjutkan ke destinasi di Indonesia seperti ke Lombok, Nusa Tenggara Timur sebagaimana perjanjian yang sudah dilakukan bersama ASITA di Bali.

"MITA juga sangat agresif memasarkan produk wisata ke China. Kami telah mengorganisir kunjungan ke China untuk memperkenalkan produk wisata baru seperti Tour Durian dan Produk-Produk Agrowisata. Kunjungan pada akhir Maret akan membawa lebih dari 100 anggota ke Xian untuk pertemuan bisnis," katanya.