Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Pejabat KBRI Kuala Lumpur dan Ketua Diaspora Indonesia di Malaysia Datuk Seri Chairul Anhar menghadiri kegiatan penyembelihan hewan kurban yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Rabu.
Pejabat KBRI yang hadir adalah Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur Agung Cahaya Sumirat mewakili Dubes Rusdi Kirana, sedangkan Atase Dikbud Prof Dr Ari Purbayanto hadir selaku Penasehat PCIM Malaysia.
Chairul yang juga Presiden dan Chief Executive Officer PT Menara Buana Perkasa dan merupakan besan dari mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dr Ahmad Zahid Hamidi itu ikut berkurban satu ekor lembu.
Pejabat KBRI Kuala Lumpur didampingi pengurus PCIM dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) sebelumnya meninjau Tempat Pendidikan Al-Qur`an (TPA) wakaf yang sedang direnovasi.
PCIM Malaysia pada Hari Hari Raya Idul Adha 1439 H Tahun 2018 diamanahi untuk memotong dan menyalurkan 11 ekor sapi dan 18 ekor kambing.
"Terdapat 70 orang shohibul qurban. Mereka bukan hanya warga negara Indonesia dan Malaysia, namun juga ada warga asing lainnya, seperti Aljazair, Mauritius, China dan Singapura," kata Ketua PCIM Malaysia Prof Dr Sonny Zulhuda.
Dia mengatakan latar belakang peserta kurban beragam, mulai dari profesor, pejabat di KBRI, praktisi profesional, tokoh pengusaha, tokoh parpol Indonesia di Malaysia, mahasiswa, ibu rumah tangga dan juga buruh migran.
"Kurban bukan sekadar simbolisme pembagian daging, tetapi menjadi perekat dan pengayom, termasuk parpol yang berkontribusi mulai dari PAN, Nasdem dan Perindo," katanya.
Mengomentari keberadaan TPA, Sonny mengatakan merupakan bukti kontribusi Muhammadiyah untuk Indonesia dan internasional dalam mencerdaskan bangsa.
Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur Agung Cahaya Sumirat mengatakan dua TPA yang dimiliki Muhammadiyah di Kampung Baru merupakan kontribusi kongkrit Muhammadiyah pada dunia.
"Kurban ini juga istimewa karena kita baru merayakan HUT Kemerdekaan. Keislaman bergandengan tangan dengan Keindonesiaan. Pilihan politik bisa berbeda, tetapi semangat silaturahmi harus dijaga," katanya.
Agung juga menyampaikan gangguan sistem komputer di imigrasi KBRI Kuala Lumpur sehingga menimbulkan antrean.
"Memang ada kerusakan sistem mesin imigrasi di Jakarta. Kita saksikan banyak warga antre. Sebenarnya tidak perlu antre karena pendaftaran bisa secara online," katanya.
Sedangkan Ketua Diaspora Indonesia di Malaysia Datuk Seri Chairul Anhar mengatakan Diaspora Indonesia di Malaysia merupakan yang terbaik karena pernah memiliki Perdana Menteri dan Wakil Perdana Menteri keturunan Indonesia.
"Diaspora Indonesia terbaik, disusul Singapura kemudian Suriname yang hampir semua menteri-nya orang Jawa. Saya sendiri sekolah dan kuliah di Muhammadiyah jadi tidak perlu diragukan lagi," katanya.
Chairul Anhar selama ini ikut menjembatani persoalan-persoalan yang melibatkan Indonesia dan Malaysia.
Turut hadir saat kurban para peserta qurban, CMO Telin Malaysia, Rifai, Ketua PAN Malaysia, Ali Fauzi, Ketua Nasdem Malaysia, Tengku Adnan yang juga Caleg DPR RI dan Caleg DPR RI dari Partai Perindo, Rida Kemala.
KBRI - Ketua Diaspora hadiri kurban di Muhammadiyah
"Kurban ini juga istimewa karena kita baru merayakan HUT Kemerdekaan. Keislaman bergandengan tangan dengan Keindonesiaan. Pilihan politik bisa berbeda, tetapi semangat silaturahmi harus dijaga," katanya.