Konsulat RI Tawau gelar famtrip ke Makassar - Toraja

id Konsulat RI Tawau,Famtrip

Konsulat RI Tawau gelar famtrip ke Makassar - Toraja

Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Sabah, Malaysia, menyelenggarakan Familiarization Trip (Famtrip) ke Makasar dan Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pada 5 - 11 November 2018 bekerja sama dengen Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

"Dalam kaitan ini Konsulat Republik Indonesia di Tawau ingin memperkenalkan kembali Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan kepada masyarakat Tawau agar mereka dapat berkunjung ke Sulawesi untuk mengetahui asal usulnya," katanya.
Tana Toraja,  (AntaraKL) - Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Sabah, Malaysia, menyelenggarakan Familiarization Trip (Famtrip) ke Makasar dan Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pada 5 - 11 November 2018 bekerja sama dengen Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Famtrip 2018 ini diikuti oleh 14 peserta yang berasal dari Tawau terdiri dari tujuh orang travel agent atau biro perjalanan, lima orang media lokal dan dua orang perwakilan pemerintah Kota Tawau.

Famtrip dipimpin oleh Septania Rubi Prameswari, Konsul Pelaksana Fungsi Ekonomi Konsulat Republik Indonesia di Tawau. Famtrip ke Makasar dan Tana Toraja bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata Kota Makasar dan Tana Toraja kepada masyarakat Tawau, Sabah, Malaysia; mendorong terjalinnya kerja sama antara travel agent Tawau dengan Sulawesi Selatan, serta meningkatkan people to people contact masyarakat Tawau dengan Sulawesi Selatan.

"Banyak penduduk Sabah yang merupakan keturunan Sulawesi Selatan antara lain Bugis dan Tana Toraja. Keturunan Bugis maupun Tana Toraja yang menetap lama di Sabah dan banyak yang sudah menjadi warga negara Malaysia," ujar Septania.

Namun demikian, masih banyak keturunan Sulawesi di Sabah yang tidak mengetahui daerah asalnya.

"Dalam kaitan ini Konsulat Republik Indonesia di Tawau ingin memperkenalkan kembali Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan kepada masyarakat Tawau agar mereka dapat berkunjung ke Sulawesi untuk mengetahui asal usulnya," katanya.

Dia mengharapkan kunjungan mereka akan berdampak kepada peningkatan jumlah wisatawan manca negara dan ekonomi Sulawesi.

Sebelum mengunjungi daerah-daerah wisata di Makasar dan Tana Toraja, Kementerian Pariwisata RI telah menyelenggarakan "table top meeting" dengan mempertemukan para peserta dengan biro perjalanan dari Makasar.

Hadir pada kesempatan tersebut sembilan biro perjalanan dari Makasar yang memperkenalkan dan menawarkan paket-paket pariwisata mereka.

Kedepannya diharapkan dapat terjalin kerja sama antara travel agent Tawau dan Makassar untuk mendatangkan wisatawan dari Tawau dan Sabah.

Objek wisata yang dikunjungi di Makasar antara lain Trans Studio Makasar, Bosowa Water Park, Fort Rotterdam dan Museum Balla Lompoa.

Sedangkan objek wisata yang dikunjungi oleh peserta di Tana Toraja antara lain Kete Ketsu, To'otombi Negeri Di Atas Awan, Londa, dan Baby Grave.

Sepanjang perjalanan peserta juga diajak untuk menikmati makanan khas Makasar dan Tana Toraja, seperti Konro (sop iga sapi), Coto Makassar, Seafood, Pappiong (chicken bamboo), Pa`marassan ikan (masakan dengan bahan dasar pangi atau kluwak).

Salah satu peserta yang merupakan pejabat kantor parlemen Sabah, Samsuri Baharudin menyampaikan obyek pariwisata di Sulawesi Selatan sangat menarik, namun dikarenakan infrastruktur jalan di Sulawesi Selatan yang kurang baik mengakibatkan lamanya perjalanan dan waktu dari pada tempat pariwisata.

Terkait kerja sama antara Tawau dan Sulawesi Selatan, Samsuri sampaikan Tawau selain sebagai hub untuk pariwisata juga hub untuk kebudayaan karena banyak etnis asing yang datang ke Tawau dan menjadi warga Malaysia.

"Terdapat potensi peningkatan hubungan kerja sama kebudayaan antara Indonesia - Malaysia," katanya.

Para peserta lainnya juga menyampaikan rasa bahagianya karena dapat berkunjung ke Sulawesi Selatan dan melihat keunikan- keunikannya.

Staf dari Dynamic Travel Agent Ikhsan mengatakan Makasar dan Tana Toraja sangat menarik dan memiliki potensi pariwisata yang banyak untuk dikerjasamakan dengan Tawau dalam bentuk paket-paket pariwisata.

Para peserta dari kalangan media juga sangat bersemangat untuk menyajikan hasil kunjungan mereka kepada masyarakat Tawau melalui media masa lokal.

Para peserta menyampaikan harapan agar kegiatan famtrip seperti ini dapat rutin dilakukan agar masyarakat Tawau dapat lebih mengenal Indonesia, terutama bagi yang memiliki nenek moyang dari Indonesia.