KUALA LUMPUR (ANTARA) - Dalam salah satu sesi webinar bertajuk "Meningkatkan Daya Saing Pekerja Migran Indonesia" yang diadakan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah Chapter DKI Jakarta bekerjasama dengan PCI Muhammadiyah Malaysia, MES Malaysia dan Bank Infaq, Sandiaga yang menjadi pembicara utama mengaku pernah menjadi pekerja migran.
“Saya dulu sempat menjadi pekerja migran. Yaitu pada tahun 1993 - 1997, di Kuala Lumpur. Saya dulu merasakan juga jauh dari tanah air, jauh dari keluarga, pulang pas hanya lebaran. Dan kemudian saya kena PHK karena krisis moneter," ungkapnya.
Setelah di-PHK, Sandi kemudian terpaksa membuka usaha di bidang konsultan keuangan di tanah air. Jadi keadaan sulit, krisis, musibah, pasti ada hikmah kebaikannya. Usahanya kemudian berkembang hingga kini menjadi perusahaan investasi dan mampu membuka lapangan kerja hingga sebanyak 30 ribu orang.
“Betul, jadi di balik musibah pasti ada hikmahnya. Jika tidak ada krisis moneter dan di-PHK saat itu, mungkin saja saya masih menjadi pekerja migran” jelasnya sambil tersenyum khas papa online. Dalam sesi tersebut, Sandi juga memperkenalkan terobosan barunya yakni Bank Infaq. Sebuah wadah dengan misi membantu mempermudah pendanaan UMKM atau masyarakat yang baru memulai membuka usaha.
Dalam webinar ini, selain para pembicara yang mewakili penyelenggara, hadir juga Ketua PCI Muhammadiyah Malaysia, sekaligus anggota dewan pembina MES Malaysia, yaitu Assoc. Prof. Sonny Zulhuda memberikan sambutan.
Pak Sonny, begitu sapaan akrab beliau, menyampaikan kegembiraannya atas sinergi berbagai pihak atas terselenggaranya webinar ini sebagai wujud upaya edukasi kepada teman-teman pekerja migran (PMI).
“Kami sangat senang dan menyambut baik berbagai inisiatif yang ada di bawah komando Bang Sandi, khsususnya terkait Bank Infaq. Segala kemungkinan perlu diupayakan untuk terus bergerak memberdayakan perekonomian warga dan masyarakat," katanya.
Webinar ini dilaksanakan pada ahad 19 September 2020. Didukung oleh Warung Soto Lamongan, Kopi Segaleh, Visi Peradaban Foundation dan media partner Antara Biro Kuala Lumpur.
Sandiaga Uno mengaku pernah di-PHK saat di Kuala Lumpur
“Saya dulu sempat menjadi pekerja migran. Yaitu pada tahun 1993 - 1997, di Kuala Lumpur. Saya dulu merasakan juga jauh dari tanah air, jauh dari keluarga, pulang pas hanya lebaran. Dan kemudian saya kena PHK karena krisis moneter," ungkapnya.