Rembang, (AntaraKL)- Hamparan pasir putih membentang panjang di salah satu pantai pesisir utara Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Ombak yang tidak terlalu besar dan bibir pantai yang relatif dangkal membuat orang-orang, dewasa dan anak-anak, bergembira bermain hingga cukup jauh dari daratan.
Pantai Karang Jahe, begitu warga Desa Punjulharjo, Kabupaten Rembang menamai hamparan pesisir Laut Jawa yang dikaruniai pasir putih tersebut.
Karang Jahe memang berbeda dibanding pantai-pantai lain di Kabupaten Rembang, sebut saja Pantai Kartini yang berada di pusat kota maupun Pantai Caruban.
Karang Jahe merupakan satu-satunya pantai di Rembang yang memiliki pasir putih.
Tidak sulit untuk mencapai ke lokasi wisata yang baru dikenal secara luas sejak dua tahun lalu itu.
Akses masuk ke Karang Jahe berada di sekitaran Jalan Raya Rembang-Lasem, sekitar lima kilometer dari Rembang Kota menuju ke arah timur.
Papan penunjuk arah telah terpasang di mulut jalan desa menuju lokasi pantai untuk memudahkan pengunjung.
Untuk menuju ke pantai tersebut, pengunjung akan melalui jalan Desa Punjulharjo yang sebagian masih berupa tanah.
Kurang dari 1 kilometer dari Jalan Raya Rembang-Lasem menuju pintu masuk pantai tersebut.
Pantai pasir putih tersebut ternyata masih dikelola secara swadaya oleh kelompok Karang Taruna Catur Eka Bakti Desa Punjulharjo.
Koordinator pengelola Pantai Karang Jahe, Fahim, mengatakan para petugas yang bertugas untuk mengelola sekaligus menjaga ketertiban di kawasan pantai tersebut seluruhnya berasal dari desa setempat.
"Masih dikelola desa, semua petugas yang jaga ini dari karang taruna desa," katanya.
Untuk masuk ke objek wisata yang relatif baru ini, pengunjung hanya dipungut Rp3.000 untuk pengendara sepeda motor dan Rp10 ribu untuk pengendara mobil.
Berbagai jenis permainan maupun fasilitas pendukung telah tersedia bagi pengunjung yang ingin berekreasi.
Banyak usaha persewaan pelampung maupun kapal karet bagi pengunjung yang ingin bermain air di pantai.
Harga sewanya pun relatif murah, antara Rp5.000 hingga Rp15.000 per unit.
Selain itu, terdapat pula persewaan motor ATV yang bisa ditebus dengan ongkos Rp20.000 per 15 menit.
Bagi pengunjung yang ingin berkeliling di sekitar perairan Pantai Karang Jahe, tersedia pula perahu yang bisa disewa beramai-ramai.
Harga sewa perahu tersebut relatif murah, hanya Rp10 ribu per orang.
Marrno (51) salah satu pemilik perahu wisata, mengatakan, cukup banyak pengunjung yang berminat untuk berkeliling di sekitar Karang Jahe.
Perahu bermesin tempel tersebut, kata dia, akan membawa para pengunjung ke gugusan karang yang jaraknya tidak jauh dari bibir pantai.
Gugusan karang tersebut yang konon menjadi awal mula dinamakan pantai Karang Jahe tersebut.
"Paling butuh sekitar 10 menit dari pinggir pantai lalu berputar di sekitar karang," katanya.
Menurut dia, saat air laut surut, sebagian gugusan karang tersebut sedikit terlihat ke permukaan.
Namun, perahu yang membawa pengunjung tersebut tidak bisa terlalu mendekat ke gugusan karang tersebut karena dikhawatirkan kandas akibat dasar laut yang relatif dangkal.
Di sepanjang perjalanan perahu tersebut, pengunjung juga masih bisa melihat para nelayan yang menebar jala untuk mencari ikan.
Bahkan, di sekitar jala para nelayan tersebut tidak jarang burung Camar turut pula mencari ikan.
Ramai Saat Liburan
Salah seorang pengunjung Karang Jahe, Dian (27) mengaku sengaja datang ke pantai tersebut karena kebersihan pasir putihnya.
"Datang bersama keluarga dan teman-teman," kata warga Lasem tersebut.
Menurut dia, Pantai Karang Jahe dirasa lebih bagus dibanding pantai-pantai lain yang ada di Rembang.
Sementara itu, koordinator pengelola Pantai Karang Jahe, Fahim menambahkan rata-rata pengunjung objek wisata ini sekitar seribu orang pada hari-hari biasa.
Pada hari libur, kata dia, pengunjung yang tak hanya berasal dari luar Kabupaten Rembang, namun juga warga sekitar, bisa bertambah menjadi beberapa kali lipat.
"Paling ramai waktu libur Lebaran tahun lalu," katanya.
Menurut dia, padatnya pengunjung terlihat dari kendaraan yang parkir hingga harus ditempatkan di sekitar rumah-rumah warga.
Ke depan, kata dia, karang taruna Desa Punjulharjo sebagai pengelola Pantai Karang Jahe memiliki keinginan untuk menambah fasilitas bagi para pengunjung.
"Nanti kalau sudah terkumpul uang yang masuk akan digunakan untuk menambah fasilitas, misalnya menambah permainan untuk anak-anak," katanya.
Selain itu, kata dia, upaya untuk melestarikan gugusan karang di lepas Pantai Karang Jahe juga terus dilakukan.
Tahun lalu, menurut dia, personel TNI Angkatan Laut melakukan penanaman terumbu karang baru untuk menjaga kelestarian karang yang ada.
"Pertumbuhan karang kan tidak bisa cepat, per tahun hanya tumbuh sekitar 1 cm," katanya.
Keberadaan Pantai Karang Jahe ini sendiri, lanjut dia, juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan warga Desa Punjulharjo.
Selain pemasukan dari biaya masuk, warga setempat juga memiliki usaha persewaan pelampung maupun kapal karet.
"Perahu yang digunakan untuk mengantar pengunjung keliling juga punya warga setempat," jelasnya.