Kuala Lumpur (ANTARA) - Ketua umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang diwakili oleh Wakil Ketua Prof. Dr. KH. Zulfa Musthofa melantik pengurus PCINU Malaysia masa khidmat 2021-2023 di Hotel Adamson, Kuala Lumpu, Minggu, secara dalam jaringan melalui zoom.
Pelantikan tersebut turut diikuti oleh pengurus dan anggota PCINU di beberapa negara lainnya.
Turut hadir dilokasi kegiatan Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Kuala Lumpur Rizal Al-Huda, Presiden Pertubuhan Nahdlatul Ulama Kuala Lumpur dan Selangor (PNUKS) KH. Drs. Achmad Mu'idhi Rofii.
Acara yang dipandu oleh pembawa acara Ustadz M. Habibi Rabbani diawali dengan pembacaan kalam Illahi oleh Ustadz M. As’ad Hamid dilanjutkan menyanyikan lagu “Negaraku” kemudian lagu “Indonesia Raya” dilanjutkan dengan Mars "YalalWathan".
Selanjutnya sambutan oleh Ketua Tanfidziyah PCINU Malaysia terpilih Ustadz Rudy Mahfudz.
Dalam sambutan dia menyampaikan satu motto penting untuk diamalkan oleh semua anggota adalah "Keluarga PCINU Malaysia bergerak".
"Semua anggota dan pengurus perlu terus bergerak, beramal dan berkreasi. Selain itu, ada lima hal penting perlu menjadi target kepengurusan sekarang ini," katanya.
Pertama, menjadikan PCINU Malaysia berwibawa yakni menerapkan AD dan ART sesuai dengan hittahnya, tertib administrasi serta semua pengurus dan anggota perlu mengambil peranannya masing-masing.
Kedua, mengembangkan pendidikan dari segala seginya seperti dengan dirintisnya Pondok An-Nahdloh di Selangor menjadi wasilah penting pendidikan yang dicita-citakan oleh semua pihak termasuk para nahdiyyin di Malaysia.
Ketiga berusaha untuk mengembangkan ekonomi PCINU Malaysia menuju ekonomi umat agar semua roda pembiayaan dan pendanaan bergerak.
"Dengan dibukanya restoran 'Bintang Sembilan' di Kuala Lumpur dapat menjadi salah satu cabang pengembangan ekonomi kita," katanya.
Keempat, mengembangkan dan membuka cabang, ranting di seluruh Malaysia agar PCINU Malaysia semakin melebarkan sayapnya di seluruh Semenanjung Malaysia.
Kelima, memudahkan dan membuka semua jaringan di era digitalisasi agar memudahkan penerimaan informasi untuk semua pihak.
Kemudian dilanjutkan sambutan Presiden Pertubuhan Nahdlatul Ulama Kuala Lumpur dan Selangor (PNUKS) KH. Drs. Achmad Mu'idhi Rofii.
Rofii menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus yang baru dan selamat berjuang untuk dakwah Islam khususnya di Malaysia, Indonesia bahkan seluruh dunia.
Pada kesempatan tersebut dia juga menceritakan perjalanan pendirian PCINU di Malaysia yang sejak awal tidak semulus yang disangkakan.
"Melalui proses pendaftaran di Jabatan Pendaftaran Negara (JPN) sehingga melangkah ke pendaftaran berbadan hukum di bawah badan hukum yang resmi di Kementerian Dalam Negeri (KDN), Malaysia," katanya.
Rofii ikut banggga dengan pendirian Pondok An-Nahdloh di Selangor dan restoran "Bintang Sembilan" di Kuala Lumpur.
Sementara itu Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Kuala Lumpur Rizal Al-Huda mewakili Dubes Hermono mengatakan KBRI senantiasa terbuka dan bersedia untuk terus bekerjasama kepada PCINU terutama dalam bidang pendidikan, ekonomi, seni, budaya dan lain-lain.
"Kami akui peranan NU terutama di pusat tidak dapat dinafikan sumbangannya dari dulu sehingga sekarang. Melalui kepengurusan PCINU yang diisi pengurus-pengurus muda diharapkan kiprah dan peranannya. Semoga terus bergerak dengan semangat yang tinggi," katanya.
Sementara itu mereka yang dilantik adalah Mustasyar, KH. Liling Sibro Milisi, KH. Drs. Achmad Mu’idhi Rofii, K. Rizal Jami’an, K. Gufron, H. Hasyim, K. Syahrowardi, H. Nasir dan H. Hamdum. Rais yuriah, Dr. KH. Mahbubi Ali. Wakil Rais, Ihyaul Labib, Ghofar, Mohammad Abdullah Rois, Makmur Harun, Ph.D. Katib, Abdul Pari.
Wakil Katib, Hanif Mudhofar dan Selamat Rebianto. A’wan, Agus Purwanto, Agus Dwi Purwanto, Rokib bin Abu Bakar, Mohammad Azmil, M. Khairul Umam, Anam Muhsin, M. As’ad Hamid dan Adi Kurnia.
Kemudian jajaran kepengurusan Ketua Tanfdziyah, Rudy Mahfudz. Wakil Ketua, Nur Kolis, M. Fuad Hadziq, Mahfud Budiono, Umar Faruk, Nur Alamin, Zubairi, Mohammad Zuhri, Mohammad Zuhri, Mochtar Khudlori Noor, Amat Agus dan M. Wahyu Ilhami.
Sekertaris, Arif Rizqi Hidayat. Wakil Sekertaris, Abdoel Azis Syahroni, M. Habibi Rabbani dan Dien Muhammad Alfaen. Bendahara, H. Nasikin Hasbullah. Wakil Bendahara, H. Kusnan Abdul Hadi, H. Hakim, H. Mohd. Thohir, H.M. Fatah, Nor Kholis, Sihartono, Adenan bin Abd Rohim, Pujiono dan Walid.
Acara kemudian disambung dengan pemutaran profil Pondok An-Nahdloh kemudian dilanjutkan tausyiah Prof. Dr. KH. Zulfa Musthofa dan peresmian pondok.
Zulfa Musthofa mengatakan NU didirikan oleh para ulama waratsatu al-ambiya, dimana makna ulama dalam bagian ini adalah sebagai ahli ilmu.
"Memaknai ahli ilmu ada tiga. Pertama, rabbaniyyun. Para pendiri NU maqamnya sangat dekat dengan rabb, ahli ibadah, pusat ilmu, dan penuh berkah. Hal ini yang menjadikan pengaruhnya sangat diterima dalam kalangan masyarakat dari waktu ke waktu," katanya.
Kedua, khauf min Allah SWT. yakni para ulama sangat tinggi rasa takutnya kepada Allah SWT, sehingga segala amal, ibadah dan muamalatnya tidak ada lain selalu diikhlaskan kepada Allah SWT.
Bahkan para ulama ketika berbicara, beramal dan bekerja selalu sesuai dengan lisan, ruh dan jasadnya.
Ketiga, ahli zikir yakni selalu meneladani para ulama yang senantiasa menjadi ahli zikir dimana pun mereka berada.