Kuala Lumpur (ANTARA) - Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) wilayah Malaysia dan pengajian Al Ikhlas Putrajaya, menyelenggarakan workshop terapi Al Quran dengan tema “Al Quran sebagai Syifa”, (3/10/2019).
Workshop dalam rangka mengajarkan cara menjadikan Al Qur'an sebagai syifa atau penyembuh dan solusi masalah kehidupan,
Al-Qur’an sebagai pedoman tidak hanya menjelaskan tentang tatacara beribadah dan berperilaku terhadap sesama makhluk akan tetapi banyak hal yang dibicarakan, salah satunya soal kesehatan.
Kegiatan yang berlangsung di Cyberjaya Malaysia tersebut diisi oleh Ustadzah Inayatur Rahmania Idrus dengan peserta sekitar 50 orang.
Hj. Merry Andani selaku Ketua IPEMI Wilayah Malaysia mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi peserta sebagai tenaga kesehatan bagi diri sendiri dan lingkup keluarga serta juga mengembalikan Al-Qur’an sebagai solusi dari berbagai masalah termasuk masalah kesehatan.
"Dengan kembali kepada Al-Qur’an segala macam penyakit dapat disembuhkan, apabila didukung oleh ilmu pengetahuan yang holistik" katanya.
Dengan mengkombinasikan pendekatan ilmiah berbasis data dan spiritual, diharapkan dapat menjadi sebuah tren baru untuk menyelesaikan segala macam masalah kedepannya.
Workshop dalam rangka mengajarkan cara menjadikan Al Qur'an sebagai syifa atau penyembuh dan solusi masalah kehidupan,
Al-Qur’an sebagai pedoman tidak hanya menjelaskan tentang tatacara beribadah dan berperilaku terhadap sesama makhluk akan tetapi banyak hal yang dibicarakan, salah satunya soal kesehatan.
Kegiatan yang berlangsung di Cyberjaya Malaysia tersebut diisi oleh Ustadzah Inayatur Rahmania Idrus dengan peserta sekitar 50 orang.
Hj. Merry Andani selaku Ketua IPEMI Wilayah Malaysia mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi peserta sebagai tenaga kesehatan bagi diri sendiri dan lingkup keluarga serta juga mengembalikan Al-Qur’an sebagai solusi dari berbagai masalah termasuk masalah kesehatan.
"Dengan kembali kepada Al-Qur’an segala macam penyakit dapat disembuhkan, apabila didukung oleh ilmu pengetahuan yang holistik" katanya.
Dengan mengkombinasikan pendekatan ilmiah berbasis data dan spiritual, diharapkan dapat menjadi sebuah tren baru untuk menyelesaikan segala macam masalah kedepannya.