Kekhawatiran resesi global picu anjloknya harga minyak

id harga minyak,minyak berjangka,minyak Brent,minyak WTI,permintaan minyak ,resesi ekonomi,resesi global ,dolar

Kekhawatiran resesi global picu anjloknya harga minyak

Ilustrasi: Ladang minyak Equinor di Johan Sverdrup, Laut Utara Norwegia (22/8/2018). ANTARA/REUTERS/Nerijus Adomaitis/aa.

New York (ANTARA) - Harga minyak anjlok sekitar sembilan persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), mencatat penurunan harian terbesar sejak Maret di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi global dan penguncian di China serta penguatan greenback dapat memangkas permintaan.

Patokan global harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September terperosok 10,73 dolar AS atau 9,5 persen, menjadi menetap di 102,77 dolar AS per barel.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus merosot 8,93 dolar AS atau 8,2 persen menjadi ditutup di 99,50 dolar AS per barel. Tidak ada penyelesaian untuk WTI pada Senin (4/7/2022) karena hari libur AS.

Kedua harga acuan mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 9 Maret dan memukul harga saham perusahaan minyak dan gas utama.

"Kami sedang mendapatkan krim dan satu-satunya cara Anda dapat menjelaskan adalah ketakutan akan resesi," kata Direktur Energi Berjangka Mizuho, Robert Yawger. "Anda sedang merasakan tekanan."

Harga minyak berjangka tenggelam bersama dengan gas alam, bensin dan ekuitas, yang sering menjadi indikator permintaan minyak mentah.