Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung inisiasi gerakan "Jagoan Wisata", sebuah lokakarya pelaku usaha di desa-desa wisata untuk mengembangkan inovasi dan keterampilan SDM dalam mengembangkan destinasi wisata tersebut.
"Jagoan Wisata" sesi perdana akan menyasar pelaku usaha di empat desa wisata yaitu Desa Wisata Mulyaharja di Bogor, Desa Condet di Jakarta Timur, Desa Kaki Langit Mangunan, dan Desa Dewi Sambi yang berada di Yogyakarta.
"Gebrakan 'Jagoan Pariwisata' ini merupakan sebuah inisiatif lokakarya edukatif dan interaktif bagi para pelaku usaha pariwisata di desa wisata. Program ini akan membantu memberikan solusi nyata bagi isu yang dihadapi oleh pelaku dan pegiat pariwisata sekaligus berbagi kiat jitu dalam mengoperasikan usaha pariwisata dengan lebih cerdas," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno membuka peresmian program "Jagoan Wisata" secara virtual, Selasa.
Lebih lanjut, program lokakarya itu nantinya akan berlangsung secara hibrid menghadirkan pelatihan kewirausahaan dengan banyak metode mulai dari studi kasus hingga latihan langsung di lapangan bagi para pelaku wisata di keempat desa wisata yang masuk dalam Jejaring Desa Wisata (Jadesta).
Saat ini proses penjaringan pelaku usaha yang akan terlibat dalam lokakarya masih dilangsungkan dengan periode pengajaran dan pembimbingan dimulai pada 25 Agustus- 29 September 2022.
Hasil akhirnya para pelaku usaha akan diminta membuat ide bisnis yang berkelanjutan untuk Desa Wisata masing-masing dan ide tersebut akan masuk dalam kompetisi Jagoan Wisata 2022.
Baca juga: Singapura dan Malaysia pasar wisata golf Belitung
Kemenparekraf menghadirkan lokakarya "Jagoan Wisata"
Gebrakan 'Jagoan Pariwisata' ini merupakan sebuah inisiatif lokakarya edukatif dan interaktif bagi para pelaku usaha pariwisata di desa wisata