"Saya belanja pakaian batik buat keluarga dan teman di Manila," kata salah satu ofisial dari Filipina Jose Mendoza kepada ANTARA di Mal Solo Paragon, Solo, Sabtu.
Selain batik, ia juga membeli jeruk Bali yang sebelumnya sempat ia cicipi dengan rasa asam dan manis.
"Saya pernah wisata ke Bali, jadi ingat ingin berwisata ke sana lagi," imbuh Mendoza.
Senada dengan Mendoza, seorang ofisial dari Vietnam Vu Trong Hai juga membeli kain batik di pusat perbelanjaan yang dekat tempatnya menginap.
"Saya sekaligus lihat-lihat dan beli kain batik," ucap tim dokter atlet para Vietnam itu.
Sementara itu, ofisial dari Singapura juga mengajak beberapa atlet goalball tunanetra untuk berbelanja camilan salah satunya kripik Tempe Sagu.
Mereka didampingi oleh salah satu petugas pendamping yang disiapkan oleh panitia.
Sejumlah ofisial dan atlet itu pun memuji fasilitas yang ramah disabilitas yang disediakan oleh mal tersebut.
"Ada jalur kursi roda, juga travelator yang memudahkan penyandang disabilitas," ucap Mendoza dari Filipina.
Adanya wisata belanja dari atlet dan ofisial ASEAN Para Games itu disambut baik para pedagang salah satunya Nita dari Batik Cici di mal tersebut.
Adapun harga batik yang dijual dengan harga bervariasi mulai 150 ribu hingga sekitar 300 ribu.
"Alhamdulilah hari terakhir ASEAN Para Games saya harap produk batik makin dikenal," ucap Nita.
Sabtu ini merupakan hari terakhir ASEAN Para Games ke-11 yang rencananya ditutup Presiden RI Joko Widodo di Stadion Manahan.
ASEAN Para Games ke-11 telah berlangsung selama sepekan sejak dibuka oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Sabtu (30/7).
Kontingen Indonesia resmi keluar sebagai juara umum ASEAN Para Games 2022 dengan torehan 152 medali emas, 128 perak, dan 103 perunggu atau total 383 medali.
Baca juga: Para-badminton Indonesia menyumbang 13 emas ASEAN Para Games 2022
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kontingen ASEAN Para Games berbelanja camilan dan batik di Solo
