ITS usul "resource sharing" di ASEAN university president forum

id ITS, ASEAN university president forum

ITS usul "resource sharing" di ASEAN university president forum

Pertemuan ASEAN President University Forum (FOTO ANTARA/Chairul) (1)

"Karena itu, forum ini penting untuk membahas adanya acuan yang dapat disepakati bersama di ASEAN agar dapat menjamin kualitas pendidikan tinggi yang lebih baik," katanya
 Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Rektor ITS Surabaya Prof. Ir. Joni Hermana, MScES.PhD mengusulkan "resource sharing" pada ASEAN University Presidents Forum yang diselenggarakan di Penang, Malaysia, (19/12).

"Sinergi 'resource sharing' penting agar keterbatasan anggaran dan peralatan laboratorium di setiap perguruan tinggi dapat diatasi," kata Joni Hermana di Penang, Senin.

Dia mengatakan sinergi ini sangat diperlukan untuk kemudahan pengembangan masing-masing universitas ke depan.

Joni juga menyampaikan pentingnya memperkuat kerjasama antar univesitas yang berkelanjutan.        

"Beberapa konsep dan alternatif jejaring antara perguruan tinggi lintas negara dan level negara perlu terus dilanjutkan," katanya.

Dalam sambutan pembukaan Rektor USM, Prof. Datuk Dr. Asma Ismail sebagai tuan rumah menyatakan bahwa telah terjadi perubahan yang sangat masif dalam pendidikan tinggi karena dunia yang terus berubah.

"Perubahan pertama membawa dampak terhadap mobilisasi mahasiswa dan dosen antara universitas di dunia, terutama ASEAN dan Jepang. Perubahan kedua adalah terjadinya masifikasi pendidikan tinggi setiap Negara bahkan relatif tanpa batas Negara," ujar Asma Ismail.

Asma Ismail menjelaskan bahwa perubahan pertama, yaitu mobilisasi mahasiswa terutama di antara negara-negara di Asia, terjadi karena perubahan kekuatan ekonomi dunia yang secara perlahan bergeser dari Amerika ke Asia. 

"Dalam hal ini dipimpin oleh India dan China sebagai super power baru di masa depan. Namun, Asia dan ASEAN tetap menjadi sangat menarik untuk dikunjungi dan dijadikan tempat belajar," ungkapnya.

Ismail mengatakan perubahan kedua adalah masifikasi pendidikan tinggi memberi dampak bahwa pemerintah tidak akan mampu lagi menyelenggarakan pendidikan tinggi tanpa bantuan dari pihak swasta. 

Karena itu, ujar dia, bagaimana melakukan harmonisasi antara pemerintah dan swasta agar proses kualitas proses pendidikan dapat berlangsung dengan baik.

"Karena itu, forum ini penting untuk membahas adanya acuan yang dapat disepakati bersama di ASEAN agar dapat menjamin kualitas pendidikan tinggi yang lebih baik," katanya

ASEAN University Presidents Forum merupakan forum pertemuan yang diinisiasi oleh Toyohashi University of Technology bekerja sama dengan University Sains Malaysia.

Pertemuan ini dihadiri oleh 25 rektor dari delapan negara ASEAN dan Jepang. 

Dari Indonesia, salah satu pimpinan universitas yang diundang adalah Prof. Ir. Joni Hermana, MScES.PhD sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Sesuai dengan temanya, forum Rektor se Asia Tenggara ini membahas tentang upaya meningkatkan kolaborasi internasional antara pendidikan tinggi dalam bidang sains dan teknologi. 

Isu utama yang dibahas dan dikerjasamakan terbagi dalam isu-isu yaitu tantangan dalam perencanaan strategi globalisasi universitas, tantangan dalam mobilisasi dan kerjasama internasional untuk dosen dan mahasiswa di masing-masing negara.