Anggota DPR sesalkan kekerasan terhadap PRT Indonesia di Malaysia kembali terjadi

id Christina Aryani,Komisi I DPR,DPR RI,Pekerja Migran Indonesia,Pekerja Rumah Tangga,KBRI Kuala Lumpur ,Malaysia

Anggota DPR sesalkan kekerasan terhadap PRT Indonesia di Malaysia kembali terjadi

Tangkapan layar saat Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani memberikan pandangan dalam rapat dengar pendapat dengan LPP TVRI dan LPP RRI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, dipantau melalui tayangan streaming, Selasa (24/1/2023). (ANTARA/Fathur Rochman)

Maka tindak tegas agen nakal ini harus dilakukan. Baik di Indonesia maupun di Malaysia


Selain itu Christina pun mengingatkan agar kasus PMI di Malaysia harus menjadi perhatian Presiden Joko Widodo dalam pertemuan KTT ke-42 ASEAN yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo pada 9-11 Mei mendatang.

"Perlu ada dorongan terus menerus agar ini menjadi perhatian. Presiden perlu sampaikan pada forum ini sehingga semua kepala negara memiliki kesadaran yang sama terkait perlindungan pekerja migran," kata Christina.

Seorang perempuan PRT asal Indonesia di Malaysia mengalami penyiksaan selama enam bulan dan tidak diberi gaji sejak dirinya mulai bekerja.

Sebelumnya pada Senin (1/5) di Kuala Lumpur, Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengatakan PRT asal Banyuwangi, Jawa Timur itu, Nani (bukan nama sebenarnya), mengadu kepadanya saat dijenguk di RS Kuala Lumpur pada Minggu (30/4) siang, bahwa majikannya telah melakukan penyiksaan sejak September 2022.

PRT berusia 39 tahun itu mengalami luka bakar di bagian punggung dan lengan akibat disetrika dan disiram air panas. Bagian matanya pun terlihat hitam lebam akibat dipukul majikan.

Selain itu, gajinya pun tidak dibayar sejak pertama bekerja pada Maret 2022.

Hermono mengatakan pada 23 Maret 2023 Polisi Resort Brickfield menyelamatkan Nani, yang kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Menurut polisi setempat, majikan perempuan yang diduga menyiksanya sudah ditahan.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota DPR sesalkan kekerasan terhadap PRT Indonesia kembali terjadi