ASEAN kirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban Topan Mocha di Myanmar

id aha centre,bantuan kemanusiaan asean,topan mocha,myanmar

ASEAN kirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban Topan Mocha di Myanmar

Foto yang diambil pada Senin (15/3/2023) ini memperlihatkan kerusakan akibat Topan Mocha di Sittwe, Negara Bagian Rakhine, Myanmar. (ANTARA/Xinhua/tm)

Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bergerak cepat untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban Topan Mocha di Myanmar.

Direktur Eksekutif Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Penanggulangan Bencana (AHA Centre) beserta Tim Tanggap Darurat dan Penilaian ASEAN (ERAT) --yang terdiri atas perwakilan Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Singapura, Thailand, dan Sekretariat ASEAN-- telah tiba di Myanmar guna mendukung upaya tanggap darurat, termasuk mengumpulkan informasi di lapangan dan memfasilitasi pengkajian kebutuhan yang cepat (rapid needs assessment).

Dalam keterangan tertulis di situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu, disebutkan bahwa bantuan untuk korban Topan Mocha telah siap dan berada di gudang Sistem Logistik Darurat Bencana untuk ASEAN (DELSA) di Subang, Malaysia dan Chainat, Thailand.

Koordinasi penyediaan alat angkut bantuan dengan menggunakan pesawat militer anggota ASEAN juga telah dilakukan melalui Kelompok Militer ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana(AMRG on HADR).

“Bantuan tanggap darurat pertama rencananya akan didistribusikan pada 21 Mei 2023 dengan pesawat komersial. Bantuan selanjutnya akan dikirim pada 22 atau 23 Mei 2023, menggunakan pesawat militer dari Indonesia, Singapura, dan Thailand,” kata Kemlu RI.

Melalui pernyataan bersama yang dirilis para menteri luar negeri ASEAN pada 15 Mei lalu, negara anggota menyampaikan kesiapsediaan organisasi regional tersebut untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi Myanmar melalui pendekatan “One ASEAN One Response".





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ASEAN kirim bantuan kemanusiaan untuk korban Topan Mocha di Myanmar