Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan program studi banding pengembangan komoditi pertanian di Negara Malaysia.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulbar, di Mamuju, Rabu, mengatakan, pemerintah Sulbar melakukan studi ke Institut Penyelidikan dan Kemajuan Pertanian Malaysia atau Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI) untuk belajar pengembangan komoditi pertanian di Sulbar.
Ia mengatakan, pada program tersebut pemerintah Sulbar mengutus 15 orang, terdiri dari 13 orang stakeholder pertanian dan tiga orang dari pegawai DTPHP Provinsi Sulbar.
Menurut dia, pemerintah Sulbar studi pengembangan pertanian di MARDI Negara Malaysia, karena MARDI mengembangkan teknologi pertanian.
"MARDI merupakan lembaga yang didirikan sejak 1969, dan berada di bawah naungan Kementerian Pertanian dan Keterjaminan Makanan Negara Malaysia, lembaga ini memiliki tugas untuk mengembangkan teknologi pertanian, mulai dari benih dan bibit unggul, budidaya pertanian dan pengolahan hasil pertanian," katanya.
Ia menyampaikan, teknologi pertanian yang dikembangkan di MARDI diantaranya teknologi budidaya tanaman di luar zona agroklimat dan teknologi pertanian bandar.
"Sejak tahun 2020, MARDI mengembangkan teknologi kilang tanaman sebagai industri 4.0 yang merupakan teknik budidaya pada tempat tertentu, karena seluruh kebutuhan tanaman terkait pencahayaan, nutrisi, suhu media tanaman, dikendalikan dan diberikan sesuai kebutuhan, dan dapat dibentuk kandungan tanaman yang dibutuhkan untuk dikonsumsi," katanya.
Ia menyatakan, dengan studi yang dilakukan pemerintah Sulbar tersebut akan banyak memberikan informasi dan pengetahuan dalam mengembangkan teknologi pertanian di Sulbar.
Ia juga berharap, dengan hasil itu komoditi pertanian yang potensial di Sulbar semakin dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan ekonomi daerah.
"Teknologi peternakan di Sulbar harus dikembangkan karena telah menjadi kebutuhan bersama akibat perubahan kondisi global, dan pengembangan pertanian merupakan tantangan yang harus dihadapi saat ini dan masa mendatang demi kemajuan pembangunan di Sulbar," katanya.
Berita Terkait
Kemenkes Palestina sebut warga Gaza meminum air yang tak aman
28 April 2024 14:52 Wib
Indonesia akan usulkan penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum ke-10
28 April 2024 7:27 Wib
Korban tewas akibat banjir di Kenya jadi 76 orang
28 April 2024 7:24 Wib
PM Malaysia penuhi undangan PM Arab Saudi hadiri WEF di Riyadh
28 April 2024 7:23 Wib
PBB: Butuh 14 tahun bersihkan puing di Gaza akibat perang Israel
27 April 2024 12:18 Wib
Bea Cukai menyita kayu gaharu di jalan tikus perbatasan RI-Malaysia
27 April 2024 12:16 Wib
Irak berjumpa Jepang di partai semifinal Piala Asia U-23
27 April 2024 4:38 Wib