Pemerintah Sulawesi Barat studi pengembangan pertanian di Malaysia

id Studi pertanian Sulbar di Malalysia

Pemerintah Sulawesi Barat studi pengembangan pertanian di Malaysia

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan program studi banding pengembangan komoditi pertanian di Negara Malaysia untuk dikembangkan di Mamuju, Rabu (06/12/2023) ANTARA Foto/ M Faisal Hanapi

Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan program studi banding pengembangan komoditi pertanian di Negara Malaysia.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulbar, di Mamuju, Rabu, mengatakan, pemerintah Sulbar melakukan studi ke Institut Penyelidikan dan Kemajuan Pertanian Malaysia atau Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI) untuk belajar pengembangan komoditi pertanian di Sulbar.

Ia mengatakan, pada program tersebut pemerintah Sulbar mengutus 15 orang, terdiri dari 13 orang stakeholder pertanian dan tiga orang dari pegawai DTPHP Provinsi Sulbar.

Menurut dia, pemerintah Sulbar studi pengembangan pertanian di MARDI Negara Malaysia, karena MARDI mengembangkan teknologi pertanian.

"MARDI merupakan lembaga yang didirikan sejak 1969, dan berada di bawah naungan Kementerian Pertanian dan Keterjaminan Makanan Negara Malaysia, lembaga ini memiliki tugas untuk mengembangkan teknologi pertanian, mulai dari benih dan bibit unggul, budidaya pertanian dan pengolahan hasil pertanian," katanya.

Ia menyampaikan, teknologi pertanian yang dikembangkan di MARDI diantaranya teknologi budidaya tanaman di luar zona agroklimat dan teknologi pertanian bandar.

"Sejak tahun 2020, MARDI mengembangkan teknologi kilang tanaman sebagai industri 4.0 yang merupakan teknik budidaya pada tempat tertentu, karena seluruh kebutuhan tanaman terkait pencahayaan, nutrisi, suhu media tanaman, dikendalikan dan diberikan sesuai kebutuhan, dan dapat dibentuk kandungan tanaman yang dibutuhkan untuk dikonsumsi," katanya.

Ia menyatakan, dengan studi yang dilakukan pemerintah Sulbar tersebut akan banyak memberikan informasi dan pengetahuan dalam mengembangkan teknologi pertanian di Sulbar.

Ia juga berharap, dengan hasil itu komoditi pertanian yang potensial di Sulbar semakin dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan ekonomi daerah.

"Teknologi peternakan di Sulbar harus dikembangkan karena telah menjadi kebutuhan bersama akibat perubahan kondisi global, dan pengembangan pertanian merupakan tantangan yang harus dihadapi saat ini dan masa mendatang demi kemajuan pembangunan di Sulbar," katanya.