Polisi Malaysia - Indonesia tumpas sindikat Narkoba di Pinang

id Polisi Malaysia

Polisi Malaysia - Indonesia tumpas sindikat Narkoba di Pinang

Roslee (tengah) menunjukkan sebagian narkoba yang berhasil dirampas dalam serbuan Polis Malaysia - Indonesia tumpaskan sindikat narkoba di Pulau Pinang (Foto ANTARA / Kosmo / Syalmizi Hamid) (1)

"Jalinan kerjasama tersebut dalam rangka melindungi masyarakat baik Indonesia maupun Malaysia atau masyarakat dunia pada umumnya. Kerjasama antara aparat penegak hukum harus selalu dibina agar dapat menumpas peredaran gelap Narkoba di muka bumi," k
Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Polisi Malaysia dan Indonesia menumpas satu sindikat peredaran narkoba ke Indonesia yang berpangkalan di Malaysia setelah tertangkapnya dua WNI dan seorang lelaki warga Malaysia berusia antara 35 hingga 45 tahun dalam serbuan, Selasa.

Wakil Kepala Polisi Negeri, Datuk Roslee Chik pada konferensi pers di Ibu Pejabat Polis Kontinjen (IPK) Pulau Pinang, Rabu, mengatakan pihaknya merampas sejumlah narkoba diduga syabu seberat 24.7 kilogram dan 8,400 biji pil ekstasi senilai RM2.06 juta.

Roslee mengatakan keberhasilan tersebut merupakan hasil kerjasama antara Polis Diraja Malaysia (PDRM) melalui Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik Bukit Aman dan Pasukan Khas Taktikal Perisikan Narkotik (STING) dengan Tindak Pidana Narkoba Polri Indonesia.

Atase Kepolisian KBRI Kuala Lumpur, Kombes Pol Chaidir mengatakan kita harus paham bahwa penyalahgunaan Narkoba memberikan dampak yang sangat berbahaya, oleh karena itu kerjasama antara aparat penegak hukum merupakan suatu keharusan.

"Jalinan kerjasama tersebut dalam rangka melindungi masyarakat baik Indonesia maupun Malaysia atau masyarakat dunia pada umumnya. Kerjasama antara aparat penegak hukum harus selalu dibina agar dapat menumpas peredaran gelap Narkoba di muka bumi," katanya.

Semua pihak, ujar dia, harus menyamakan persepsi betapa berbahayanya Narkoba meskipun penyalahgunaan Narkoba marak terjadi di negeri lain, namun suatu saat dampaknya dapat berpengaruh ke negara tetangga seperti halnya antara Indonesia dan Malaysia.

Untuk itu, katanya, pengembangan dalam mengungkap kasus harus dilakukan sampai keakar-akarnya, agar peredaran Narkoba dapat diberantas sehingga tercapai ASEAN bebas Narkoba.

"Kami juga berharap, kerjasama dalam program operasi bersama harus juga bisa dikembangkan ke negara-negara yang lain di sekitar wilayah Asean termasuk negara-negara Asia lainnya bahkan Eropa," katanya.