SBY sebut pos di Malaysia strategis

id SBY,KBRI Kuala Lumpur,Dubes RI Hermono,HUT RI

SBY sebut pos di Malaysia strategis

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (depan tengah) saat berfoto bersama Paskibra dari Sekolah Indonesia Kuala Lumpur di KBRI Kuala Lumpur, Rabu (17/8/2022). (ANTARA/Virna P Setyorini)

Bukan hanya cukup besar. Kompleks, besar, memerlukan solusi dan memerlukan juga kesabaran, serta kebijaksanaan yang baik

Kuala Lumpur (ANTARA) - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pos Kedutaan Besar RI di Malaysia strategis karena permasalahan yang dihadapi kompleks dan besar sehingga memerlukan solusi, kesabaran dan kebijaksanaan yang baik untuk menyelesaikannya.

"Kita tahu bahwa pos Malaysia, pos Kuala Lumpur adalah pos strategis. Waktu saya memimpin, kita pilih beliau-beliau yang cakap untuk menjadi duta besar di negeri ini," kata Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa SBY saat menghadiri syukuran peringatan HUT Kemerdekaan ke-77 RI di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Rabu.

Menurut dia, pos di Malaysia strategis bukan karena hanya soal letaknya yang dekat dengan Jakarta, bukan karena Malaysia adalah anggota ASEAN, bukan hanya karena negeri tersebut satu rumpun dengan Indonesia, tetapi memang permasalahan yang dihadapi dapat dikatakan besar.

"Bukan hanya cukup besar. Kompleks, besar, memerlukan solusi dan memerlukan juga kesabaran, serta kebijaksanaan yang baik," ujar SBY.

Jika permasalahan tersebut ada di Indonesia, ia mengatakan tentu bisa dipecahkan dengan cepat. Tapi karena semua itu ada di luar Tanah Air maka harus bekerja sama dengan Pemerintah Malaysia.

Oleh karena itu, sekali lagi diperlukan seorang duta besar dengan kapasitas yang mampu dan cakap untuk mengemban tugas itu, kata SBY.

"Saya tahu, beliau (Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono) memiliki juga jam terbang di sini. Memahami persoalan dan punya banyak solusi, sehingga tidak salah jika Presiden Jokowi mengangkat beliau menjadi duta besar," ujar dia.

Menurut dia, sejak datang ke Kuala Lumpur, dirinya sudah berbincang dengan Duta Besar Hermono dan mengingat kembali bagaimana ia bersama dengan para menteri saat itu berpikir serius untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi di Malaysia.

Baca juga: Mahasiswa KKN Muhammadiyah menggelar lomba HUT ke-77 RI di Kuala Lumpur
Baca juga: "One Channel System" PMI sektor domestik di Malaysia akan terintegrasi 18 Agustus