KBRI Dhaka pantau kondisi WNI menyusul gempa di Tibet

id gempa tibet,gempa china,gempa nepal,gempa india,kondisi wni,wni di tibet,kemlu ri,pelindungan wni,wni di nepal,wni di ch

KBRI Dhaka pantau kondisi WNI menyusul gempa di Tibet

China berulang kali dilanda gempa. Pada 2022, sebanyak 66 orang tewas akibat gempa bermagnitudo 6,8 yang mengguncang wilayah Luding di Provinsi Sichuan, China barat daya pada Senin, 5 September 2022). Sebanyak 38 orang tewas di Prefektur Otonom Etnis Tibet Ganzi dan 28 lainnya tewas di Kota Ya'an. ANTARA FOTO/Xinhua/Shen Bohan/rwa.

Jakarta (ANTARA) - Menyusul gempa besar yang mengguncang sejumlah wilayah India, Nepal, dan Tibet di China pada Selasa, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan KBRI setempat terus memastikan kondisi WNI di negara-negara tersebut.

Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan KBRI Dhaka yang merangkap Nepal belum menerima laporan ada WNI yang terdampak gempa di Nepal.

Saat ini terdapat sekitar 70 WNI di Nepal, katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.

“KBRI Dhaka telah melakukan langkah-langkah monitoring WNI di Nepal dan juga terus melakukan pencarian informasi mengenai kemungkinan WNI pendaki Gunung Himalaya yang terdampak,” kata Judha.

Direktur PWNI Kemlu itu turut memastikan KBRI New Delhi belum menerima informasi soal WNI yang terdampak gempa yang juga melanda sejumlah daerah di India.

Apabila terdampak kedaruratan, Judha meminta WNI di Bangladesh untuk menghubungi KBRI Dhaka melalui nomor telepon +880-1614-444552, sedangkan WNI di Nepal dapat menghubungi Kantor Konsul Kehormatan RI untuk Nepal melalui nomor telepon +977-98-5104-6514.

WNI di India dapat menghubungi KBRI New Delhi melalui saluran telepon +91-7669-600082, ucap Judha.

Dilaporkan kantor berita Xinhua, 53 orang tewas dan 63 lainnya terluka di China akibat gempa berkekuatan 6,8 magnitudo yang melanda wilayah Tibet.

Gempa terjadi di kota Xigaze, wilayah otonomi Tibet, atau Xizang, dalam Bahasa Mandarin, pada 9.05 pagi waktu setempat (08.05 WIB) dengan kedalaman 10 kilometer. Sementara itu, Badan Geologi Amerika Serikat mencatat kekuatan gempa sebesar 7,1 magnitudo.

Merespons kejadian gempa tersebut, Presiden China Xi Jinping memerintahkan otoritas untuk melakukan upaya penyelamatan "sepenuhnya" untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang yang terjebak.

Selain di Tibet China, gempa tersebut juga dilaporkan melanda Kathmandu, Nepal dan negara bagian Bihar di India timur yang berbatasan dengan Nepal.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemlu RI pastikan KBRI pantau kondisi WNI menyusul gempa di Tibet