Festival Bubur Suro jadi ajang silaturahmi warga Pekalongan

id Pemkot Pekalongan,ajang sikaturahmi dan ikon makanan khas Oleh Kutnadi

Festival Bubur Suro jadi ajang silaturahmi warga Pekalongan

Gunungan bubur suro yang dikemas dalam daun pisang siap dibagikan masyarakat pada acara Festival Bubur Suro yang diselenggarakan pada 20 Agustus 2022. (ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan)

Pekalongan (ANTARA) - Kota Pekalongan  tidak hanya dikenal dengan kulinernya nasi megono dan soto tautonya, tapi di Pekalongan yang  dijuluki "Kota Santri" ini juga ada bubur suro.

Untuk menguatkan identitas bubur suro sebagai hidangan khas Pekalongan, Komunitas Jalan Jlamprang (Kujajal) Kelurahan Krapyak bersama Pemkot Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggelar Festival Bubur Suro.

Festival ini sebenarnya sudah menjadi agenda tahunan. Namun karena pandemi COVID-19, Festival Bubur Suro tidak digelar. 

Dengan kasus COVID-19 yang mereda dan adanya pelonggaran aktivitas masyarakat pada 2022,  maka masyarakat menyambut positif. Warga Pekalongan, khususnya warga Kelurahan Krapyak,  menyelenggarakan Festival Bubur Suro  dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Festival Bubur Suro pada tahun ini digelar di komplek Masjid Aulia Krapyak pada Minggu (28/8/2022). Komplek Masjid Aulia Krapyak menjadi ajang bagi warga setepat membangun tali silaturahmi dan mengembangkan potensi, kreativitas, dan budaya di Kelurahan Krapyak.

Suasana di Kelurahan Krapyak, Kota Pekalongan,  saat digelar Festival Bubur Suro  sebagai rangkaian peringatan 10 Muharam 1441 Hijriah, begitu semarak

Festival Bubur Suro ini merupakan bentuk pelestarian tradisi dan budaya Kota Pekalongan. Bubur Suro ini mudah ditemukan di Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara.

Antusias warga

Seperti penyelenggaraan festival bubur suro pada tahun-tahun sebelumya, pengunjung sangat antusias. Jumlah mereka cukup banyak. Oleh karenanya, ada juga pengunjung festival yang merasa khawatir tidak kebagian meski panitia telah menyediakan tempat khusus guna menghindari bertumpuknya warga menunggu pembagian bubur suro. 

Acara yang mengusung tema "Bumbu-Bumbu Persatuan" ini sebagai sarana memperkenalkan kuliner tradisional dari Kelurahan Krapyak melalui ajang festival yang sekaligus menjadi momentum untuk membangun tali silaturahmi dan mengembangkan potensi, kreativitas, serta budaya daerah.

Pada festival itu ditampilkan gunungan bubur suro dalam bungkusan daun pisang, kesenian dan pentas budaya, serta pembagian 1.000 bor (bubur) suro secara gratis kepada warga. Selain membagikan bubur suro juga digelar pertunjukan wayang kulit atau golek pada malam perayaan 10 Muharam.

Terkait dengan keinginan warga Kelurahan Krapyak untuk menjadikan Festival Bubur Suro  sebagai kalender tahunan,  Pemerintah Kota Pekalongan sangat mendukung.  

Bahkan, Pemkot Pekalongan dalam festival bubur suro kali ini juga mengundang sejumlah narasumber, salah satunya pakar kuliner Indonesia Siska Soewitomo untuk memberikan penilaian atas  makanan khas tradisional ini.