Banyuwangi (AntaraKL) - Kejuaraan balap sepeda "International Tour de Banyuwangi Ijen" dimulai Rabu pagi dan puluhan peserta dari berbagai negara memulai etape pertama dengan start dari Waduk Sidodadi Glenmore untuk finish di Taman Blambangan, Kota Banuyuwangi.
Pada etape pertema sejauh 171,4 km ini peserta akan melewati alam pedesaan ke Maron, Kecamatan Genteng, ke Benculuk, dilanjutkan ke Sumberbuluh, Rogojampi kemudian menuju kota.
Ajang ITDBI 2016 dibuka ditandai dengan pemukulan jedor (alat tabuh khas Banyuwangi) oleh Bupati Abdullah Azwar Anas dan pelepasan ratusan burung ke angkasa pada Selasa (10/5) sore.
Turut hadir dalam pembukaan itu Ketua ISSI Pusat Raja Sapta Oktohari, Kabid Promosi Dalam Negeri Kementrian Pariwisata Hendri Kamoza.
Pembukaan tersebut juga menjadi ajang perkenalan tim peserta ITdBI 2016 asebanyak 99 pebalap dari 21 negar. Di ajang balap sepeda 2.2 ini, para peserta tergabung dalam 14 tim mancanegara dan enam tim dalam negeri.
Sebagian dari tim ini telah ikut pada tahun lalu, seperti Singha Infinite Singapura, Trengganu Cycling Team Malaysia, 7 Eleven Filipina, Ukyo Cycling Team Jepang, Pegassus, KFC,
Sebagian lagi merupakan tim debutan baru di ITdBI, seperti tim Kenya Down Under dari Kenya, Kinan Cycling Team dari Jepang, Wisdom Henxiang Cycling Team Tiongkok, Black Inc Cycling Team Laos, Geumsam Insam Celo, Korea Selatan.
Pemenang ITdBI 2015, Peter Pouly dari Singha Infinite Singapura kembali mengikuti ajang balap sepeda ini. Peter menargetkan bisa mengulangi sukses menjadi pemenang dan menyabet Yellow Jersey seperti tahun lalu.
"Saya akan berjuang dan kembali memenangi kompetisi ini. Harapan saya lomba ini hasilnya sama dengan tahun lalu, kata Peter.
Peter Pouly telah menyabet juara umum (yellow jersey) International Tour de Banyuwangi Ijen pada 2014 dan 2015.
Hal yang sama juga diharapkan oleh Manajer Wisdom Hengxiang Cycling Team, Fuyu Li yang mengatakan timnya menargetkan mendapatkan hasil terbaik di ITdBI dengan menyabet semua jersey. Minimal timnya bisa menjadi raja tanjakan sebagaimana saat mereka berkompetisi di Tour de Langkawi, Malaysia.
"Cuaca di sini panasnya sama dengan di Langkawi, ini bukan kendala yang besar. Kami optimisatis mendapat juara. Kami punya Wang Meiyin," kata Fuyu Li.
Tahun ini, ITdBI dihelat selama empat hari pada 11-14 Mei 2016 dan masuk dalam rangkaian agenda Banyuwangi Festival yang merupakan ajang pariwisata kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" itu.
ITdBI yang memasuki tahun kelima penyelenggaraan tahun ini akan menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 567 kilometer, lebih panjang dari tahun lalu yang hanya 555 km. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan dipuncaki dengan berpacu mendaki Gunung Ijen, gunung aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena "apia biru"-nya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan tahun ini ITdBI menyuguhkan rute baru yang sekaligus untuk mengenalkan destinasi wisata anyar Banyuwangi. Selain itu ITdBI tahun ini juga ditargetkan tetap meraih predikat excellence seperti tahun lalu.
"Kuncinya adalah safety dimana keamanan peaabalap selama lomba menjadi yang utama. Untuk mewujudkan hal ini kami menjaga kekompakkan dengan semua pihak yang terlibat di event ini mulai seluruh official, kepolisian, Satpol PP dan tim kesehatan," kata aanya.
Ajaang balap sepeda yang sudah masuk agenda rutin Persatuan Balap Sepeda Internasional Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI) ini diikuti para pebalap dari Spanyol, Italia, San Marino, Uni Emirat Arab, Kenya, Jepang, Australia, Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea, China, Laos, dan Indonesia.
Penilaian UCI terhadap ajang ini, dari tahun ke tahun terus meningkat. Mulai dari pilihan rute, kualitas pebalap, hingga penyelenggaraan yang dinilai terorganisir dengan baik.
"Menurut UCI, ITdBI ini sudah masuk tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia. Ini mendorong kami untuk lebih detail dalam setiap pelaksanaannya. Dan kami setiap tahun selalu mencoba untuk memberikan warna baru pada balap sepeda ITdBI ini," auajar Anas.