Geliat investasi Malaysia makin terasa pascapandemi COVID-19

id investor,investasi,malaysia Oleh Virna P Setyorini

Geliat investasi Malaysia makin terasa pascapandemi COVID-19

Lanskap kawasan pelabuhan dan industri Penang terlihat dari George Town, Penang, Malaysia, Senin (28/11/2022). (ANTARA/Virna P Setyorini)

... kini kondisinya membaik, bahkan di Triwulan 2022 mereka ada di urutan lima besar investor di Indonesia

Selanjutnya, KJRI Penang melakukan serangkaian pertemuan dengan pengusaha Malaysia yang tergabung dalam Penang-Sumatra (PENSUTRA) mengenai kolaborasi percepatan peningkatan perdagangan, pariwisata dan investasi antara Malaysia dan Indonesia, terutama Pulau Pinang dan Sumatera Utara.

KJRI Penang menyelenggarakan acara temu usaha antara Duta Besar RI Malaysia, Konjen RI dengan lima wakil dari dunia usaha di Penang. Dalam kesempatan tersebut muncul berbagai macam gagasan dan upaya dari para pelaku usaha Malaysia, khususnya di Penang, yang ditujukan bagi pengembangan kerja sama dengan Indonesia, khususnya dengan Sumatra Utara.

Pada tanggal 11 Januari 2022, KJRI Penang telah memfasilitasi penandatanganan MoU tentang rencana investasi Malaysia di Indonesia antara Kenaf Venture Global Sdn Bhd dengan PT Marco Kenaf Indonesia. MoU tersebut, menurut Bambang, ditujukan untuk melandasi kerja sama investasi Malaysia di Indonesia pada bidang pertanian, khususnya budi daya dan pengolahan produk tanaman kenaf.

Selanjutnya,  KJRI Penang bekerja sama dengan BKPM akan menyelenggarakan Forum Investasi Indonesia yang bertujuan untuk menjaring minat investor Malaysia, khususnya Penang di bidang manufaktur.

Forum itu juga dikaitkan dengan pengembangan kerja sama investasi dengan Provinsi Sumatra Utara, mengingat kedekatan geografis dan potensi investasi yang ditawarkan oleh Propinsi Sumatra Utara, serta adanya minat dari pengusaha Malaysia untuk berinvestasi ke daerah tersebut.

Penang, menurut Bambang, memiliki arti strategis bagi Indonesia dari sisi ekonomi. Meski sempat terdampak pandemi COVID-19 namun diperkirakan pemulihan ekonominya mulai terjadi di 2022.

Seperti diutarakan Ketua Menteri Penang dalam pidato Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Negara Bagian Penang untuk 2022, bahwa sektor manufaktur, jasa dan pariwisata akan menjadi kontributor terbesar bagi pemulihan ekonomi Penang meskipun berjalan lebih lambat. Kegiatan pariwisata dan perhotelan diharapkan pulih pada tingkat pertumbuhan perlahan didukung oleh pariwisata lokal.

Situasi tersebut akan diimbangi dengan stabilitas pertumbuhan sektor manufaktur terutama untuk produk Electronical & Electronics (E&E). Pertumbuhan positif ini juga tercermin dari ekspor Penang untuk permintaan semikonduktor dalam pasar global.

Dengan semakin berkembangnya industri E&E di Penang, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif di bidang sumber daya alam dan sumber daya manusia, untuk memanfaatkan peluang pengembangan industri Penang ke wilayah Sumatera Utara.

Bambang menambahkan, mayoritas Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di industri E&E di Penang berasal dari Sumatra Utara.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Geliat investasi Malaysia semakin terasa pascapandemi COVID-19