Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengatakan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tiga pekan pertama 2023 meningkat 226 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
KKM mencatat 7.058 kasus DBD dari Minggu Epidemiologi ke-1 hingga ke-3, lebih tinggi 4.892 kasus daripada yang tercatat selama periode yang sama pada 2022, yaitu 2.165 kasus.
Jumlah kasus pada Minggu Epidemiologi ke-3 mencapai 2.319, turun dibandingkan minggu sebelumnya yang mencapai 2.520 kasus.
Hingga Minggu Epidemiologi ke-3, tercatat ada tiga kematian akibat penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes itu.
Pada pekan ini, KKM menemukan kasus-kasus DBD di 80 lokasi, bertambah dari minggu sebelumnya yang hanya 67 lokasi.
Sebaran lokasi kasus DBD pada pekan tersebut adalah Negeri Selangor (50), Sabah (14), Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dan Putrajaya (9), dan Pulau Pinang (7).
Direktur Jenderal Kesehatan KKM Noor Hisham dalam pernyataan persnya, Rabu, mengatakan masyarakat perlu menyemprotkan aerosol di dalam ruangan sebelum memulai kegiatan.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk mengenakan pakaian berwarna cerah dan mengoleskan penolak nyamuk saat melakukan aktivitas di luar rumah.
Masyarakat juga diminta untuk membersihkan wadah yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes seminggu sekali untuk menurunkan populasi serangga itu.
Baca juga: Buah pare berpotensi bunuh jentik nyamuk
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kasus DBD di Malaysia naik 226 persen pada tiga pekan pertama 2023