Mongolia Dalam (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China (MFA) meminta otoritas Malaysia bersikap proporsional dalam menangani kasus penjarahan dua bangkai kapal Perang Dunia II di perairan Malaysia yang melibatkan awak kapal China.
"Kami meminta pihak Malaysia menangani kasus ini secara adil sesuai dengan hukum," kata juru bicara MFA Mao Ning di Beijing, Selasa.
Ia juga mendesak Malaysia bersungguh-sungguh melindungi hak dan kepentingan warga negara China dengan melaporkan perkembangan penyelidikan secara berkala.
Menurut dia, Kedutaan China di Malaysia terus menjalin komunikasi dengan aparat penegak hukum di Malaysia begitu mendapatkan laporan penahanan awak kapal China tersebut.
Otoritas Malaysia pada Selasa melaporkan telah menahan kapal tongkang China yang diduga menjarah bangkai kapal perang Inggris pada era Perang Dunia II yang karam di perairan Laut China Selatan.
Badan Maritim Malaysia mendapati selongsong meriam yang diyakini berasal dari dua kapal perang Inggris HMA Repulse dan HMS Prince of Wales yang tenggelam pada tahun 1941 akibat serangan torpedo Jepang dan karam beberapa hari setelah serangan di Pearl Harbour, Hawaii.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: China minta Malaysia proporsional atasi penjarahan bangkai kapal PD II
Berita Terkait
Dua helikopter Angkatan Laut Kerajaan Malaysia jatuh, 10 awaknya meninggal dunia
23 April 2024 14:45 Wib
Warga Palestina meninggal dunia setelah 38 tahun ditahan di penjara Israel
08 April 2024 14:25 Wib
Indonesia kokoh di posisi kedua setelah dua kali kalahkan Vietnam
27 March 2024 6:47 Wib
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick minta tetap fokus untuk laga berikutnya
27 March 2024 6:45 Wib
Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia: Vietnam akan jamu Indonesia
25 March 2024 10:58 Wib
Indonesia naik ke peringkat dua usai tekuk Vietnam di Klasemen Grup F
22 March 2024 4:45 Wib
Indonesia tundukkan Vietnam 1-0 di pertadingan awal kualifikasi Piaa Dunia 2026
21 March 2024 22:43 Wib
Lembaga survei The Spectator Index tetapkan Wae Rebo desa tercantik kedua di dunia
20 March 2024 18:26 Wib